Tak berhenti di situ, tim Kerabat Stunting pun merengsek masuk pada barisan lansia. Kelompok opa dan oma itu pun diajak mereka untuk turut serta memberi perhatian pada cucu mereka.
Baca Juga: Mahasiswa Universitas Negeri di Indonesia Magang di Kebun Kopi Kenarikun Nilo-Sikka
Usaha ini diintensifkan tim nakes pimpinan Rita Fernandez di ruang posyandu lansia. Pada kegiatan prolanis, para nakes menyiramkan materi kepada para lansia tentang penanganan permasalahan stunting.
“Mengapa kami merambah perluasan ini kepada barisan opa dan oma? Ya, karena adalah pengasuh cucu mereka sewaktu orangtua anak sedang bepergian, semisal ke kebun, pasar, dan lain sebagainya. Nah, para opa dan oma ini pun harus tahu tentang penyebab stunting, kalau cucunya stunting, mereka pun harus tahu apa yang harus mereka lakukan,” pungkas Rita Fernandez yang mengaku sangat bangga akan antusias para lansia di wilker PKM Kalike itu.
Berkat kerja sama dengan pola baru itu, pada penimbangan Maret 2024 terjadi penurunan angka stunting yang lumayan pesat. Tercatat di periode akhir 2023 ada sebanyak 91 anak stunting, di penimbangan Maret 2024 menyisakan 67 kasus, kasus wasting berjumlah 52, dan undeweight 98.***