FLORES TERKINI – Untuk meringankan beban duka semua saudara dan saudari di Lembata dan Adonara, maka Komunitas Sahabat Membaca Anak Desa (SMAD) tidak tinggal diam.
Berbagai cara untuk menggalang dana pun dilakukan selama kurang lebih satu minggu berjalan hingga pada hari ini, Senin, 12 April 2021, perwakilan SMAD dan Yayasan Felix Fernandez Foundation bergerak menuju Adonara.
“Hari ini kita berangkat ke Adonara untuk menyerahkan secara langsung bantuan yang sudah dikumpulkan sejauh ini kepada para korban bencana,” kata Sonny Lamoren, pendiri SMAD.
Baca Juga: Atasi Abrasi di Pantura, Pemerintah Kecamatan Lamba Leda Utara Tanam Waru dan Mangrove
SMAD bergerak menuju Adonara pagi tadi pukul 09.30 WITA dari pelabuhan Larantuka melewati jalur Tobilota. Dari sana, perwakilan SMAD menyewa pick up untuk pergi ke 5 titik atau lokasi di Adonara.
Adapun nama-nama tempat tersebut seperti Desa Oyangbarang, Waiwerang, Waiburak, Desa Nelelamadike dan yang terakhir di Sagu.
Ketika diwawancarai Floresterkini.com, Ketryn Mare yang juga adalah pendiri SMAD pun mengatakan, ada banyak barang-barang yang dibawa seperti pakaian, alat-alat kebutuhan perempuan, beras, sayur-sayuran, tempe, minyak kayu putih, dan beberapa barang-barang lain yang sudah di-packing.
Baca Juga: Masyarakat Adat Desa Nawokote Adakan Ritus Tuba Ile, Sebuah Ritus Memberi Makan Gunung Lewotobi
Sementara itu, rekan-rekan SMAD yang ikut ambil bagian dalam kegiatan kemanusiaan ini, yakni Sonny Lamoren, Saudara Boby, Saudari Je, Jean, dan tidak lupa pula Yayasan Felix Fernandez Foundation yang ikut memperlancar proses menuju 5 titik wilayah tersebut.
“SMAD mengucapkan banyak terima kasih kepada para donatur yang sudah berjuang memberi sedikit dari kelebihan mereka,” kata Ketryn Mare.
Ketryn Mare menambahkan sebagian besar pakaian dikumpulkan oleh warga Desa Hokeng Jaya, Boru, Kecamatan Wulanggitang, Flotim.
Baca Juga: Virtual Charity Night Show dari Ende untuk Korban Bencana Flotim dan Lembata, Ada Gilang Ramadhan
“Semua proses ke lima kampung ini berjalan mulus dan tepat sasar, dan ada hal yang menyedihkan sepanjang perjalanan, bahwa duka mereka begitu mendalam, tak mampu kita lukiskan selain dengan memberi dari kelebihan kita,” turut Sonny Lamoren.
“Banyak cerita menyenangkan hari ini, perjalanan panjang, tapi demi kemanusiaan, kami dari SMAD dengan senang hati mengunjungi saudara-saudari di lima desa tersebut,” ungkap Saudari Jean.
Hal terpenting menurut Sonny Lamoren, saat ini kita mesti banyak memberi dan juga mendoakan mereka. Sonny mengucapkan terima kasih berlimpah untuk para donatur yang sudah menyumbangkan apa yang mereka miliki berupa barang dan uang.
“SMAD pasti tetap ada bersama mereka, dengan segala usaha, pasti kita berjuang semampu kita untuk mereka semua yang terdampak. Salam kemanusiaan,” katanya.*