Tidak Ada Dana, Pengelola PAUD St. Fransiskus Dusun Gere Setia Mendidik di Tengah Kurangnya Fasilitas

17 September 2021, 09:27 WIB
Dalam temu bincang bersama pengelola PAUD St. Fransiskus, Ibu Ika mengatakan, kegiatan belajar dilakukan setiap 3 kali dalam seminggu yakni, Senin, Rabu, dan Jumat. //Maria Susi-Flores Terkini

FLORES TERKINI - PAUD St. Fransiskus Dusun Gere merupakan satu-satunya tempat belajar bagi anak-anak usia dini di Dusun Gere, Kecamatan Koting, Maumere, Kabupaten Sikka, NTT.

Adapun 'Strategi Pembelajaran Tahun 2021 Selama Masa Pandemi Covid-19' telah dikeluarkan dari Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga pada 25 Agustus 2021.

Untuk itu, kegiatan pembelajaran tatap muka pun dilakukan secara terbatas. Atas informasi resmi tersebut, PAUD St. Fransiskus kembali mengaktifkan kesempatan belajar bagi anak usia dini di Dusun Gere.

Baca Juga: Sastrawan dan Pegiat Sastra Asal Flores Timur Gelar Event Poetry Reading Award, Ini Total Hadiahnya

Dalam temu bincang bersama pengelola PAUD St. Fransiskus, Ibu Ika mengatakan, kegiatan belajar dilakukan setiap 3 kali dalam seminggu yakni, Senin, Rabu, dan Jumat.

"Kami sekolah 3 kali dalam seminggu yakni, hari Senin, Rabu dan Jumat dan lama belajar kurang lebih 1 setengah jam," kata Ibu Ika selaku pengelola.

Ibu Ika mendampingi anak-anak yang sedang bermain. /Maria Susi-Flores Terkini

Saat ditemui Flores Terkini, Ibu Ika menyampaikan fakta bahwa harusnya masih banyak anak-anak yang datang belajar.

Baca Juga: Gelar RUAC III, PMKRI Larantuka Berkomitmen Perkuat Kapasitas Anggota

Namun, jarak rumah penduduk dengan tempat belajar PAUD St. Fransiskus sangat jauh.

Mereka akan menempuh waktu dengan berjalan kaki dan membuat anak-anak lebih dahulu kelelahan.

Lebih lanjut, Ika menambahkan, saat ini mereka kekurangan fasilitas belajar; sehingga anak-anak sangat membutuhkan fasilitas pendukung belajar.

Baca Juga: 12 Tahun Merantau ke Flores, Begini Kisah Mas Jani yang Rela Tinggalkan Istri dan Anak-Anak demi Jualan Pentol

Ika menjelaskan, dana yang diperuntukkan bagi PAUD St. Fransiskus sudah dialokasikan untuk bantuan pandemi Covid-19.

"Sudah dua tahun ini kami tidak ada dana, karena kemarin kita dalam pandemi, maka dana dari desa untuk PAUD St. Fransiskus itu untuk kepentingan Covid-19," katanya.

Ibu Pengelolah saat mengatur anak-anak PAUD untuk berbaris. /Maria Susi-Flores Terkini

Terlepas dari besar kecilnya upah yang mereka terima, Ibu Ika bersama rekan pendamping lainnya tetap setia dan tidak lelah mengabdi meski mereka harus mengajari anak-anak dengan fasilitas yang seadanya.

Baca Juga: Tekun Melaut, Nelayan di Flores Timur Ini Warisi Tradisi Penangkapan Ikan Tanpa Merusak Ekosistem Laut

Ibu Ika juga memiliki pendamping lainnya yakni,  Ibu Arlin untuk pendamping kelas A, Ibu Nela untuk pendamping kelas B dan Ibu Ika juga turut membantu sebagai pendamping kelas B.

"Kalau ada dana, kami mau anak-anak dapat seragam baru, mereka ada yang datang pakai baju biasa. Kami butuh peralatan tulis, buku, meja, permainan dan masih banyak lagi," kata Ibu Ika.

Selain kekurangan dalam fasilitas pendukung, Ibu Ika juga menuturkan kalau anak-anak PAUD St. Fransiskus belum memiliki dapodik dari dinas pendidikan. Untuk memiliki dapodik, mereka harus memiliki dana.

Baca Juga: Misionaris SVD Asal Flores Jadi Korban Penyerangan Para Bandit di Madagaskar

"Anak-anak belum punya dapodik, karena nanti harus lapor ke dinas. Untuk dapodik per anak bayar Rp600 ribu," ucap Ibu Ika.

Ibu Ika menjelaskan kalau setiap anak yang bersekolah wajib terdaftar dalam dapodik.

Dapodik merupakan sumber data utama pendidikan nasional untuk mencapai kelayakan dalam pendidikan.

"Setiap anak wajib punya Dapodik, itu akan terbantu jika suatu saat ada dana atau bantuan paling tidak mereka bisa dapat," tutur Ibu Ika.

Baca Juga: Raker Gabungan DPRD Flores Timur Gaduh, Matias Enay: Ingat Baik-baik, Jangan Sampai Membias!

Walaupun belajar dengan peralatan seadanya, anak-anak tampak antusias dan semangat.

Terkadang sebuah senyum polos dari anak-anak seakan meruntuhkan rasa penat dan menghapus kekurangan yang mereka alami.

Wajah polos salah seorang anak PAUD St. Fransiskus Gere, Maumere, Flores, NTT. /Maria Susi-Flores Terkini

Ibu Ika berharap, pemerintah bisa memperhatikan kekurangan dan kebutuhan fasilitas PAUD St. Fransiskus di Dusun Gere, termasuk upah yang layak diterima para pendamping.

Baca Juga: Sosialisasikan 4 Pilar MPR RI di Solor Timur, Haji Sulaeman: Desa Ini Pilihan yang Tepat

"Semoga ke depan pemerintah desa bisa melihat anak-anak punya kurang apa, karena yang dulu semua sudah rusak jadi kami butuh yang baru," kata Ibu Ika.

Terkait berapa besar upah yang diterima, pengelola PAUD St. Fransiskus tidak ingin membeberkan tentang hal itu.

Mereka hanya berharap jika pemerintah desa setidaknya dapat sepintas saja untuk melirik kondisi kelemahan dan kekuatan yang sedang mereka hadapi saat ini.***

Editor: Eto Kwuta

Tags

Terkini

Terpopuler