Dampak Erupsi Gunung Lewotobi, KBM di Beberapa Sekolah Dihentikan Sementara, Begini Kata Kadis PKO Flotim

2 Januari 2024, 18:48 WIB
Erupsi Gunung Lewotobi di Kabupaten Flores Timur, NTT. /Tangkap Layar Video Warga

FLORESTERKINI.com – Aktivitas Gunung Lewotobi Laki-laki di Kecamatan Wulanggitang, Kabupaten Flores Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), kini sudah masuk Level III atau Siaga.

Hujan abu vulkanik yang dikeluarkan Gunung Lewotobi Laki-laki pada Senin, 1 Januari 2024 pukul 21.00 WITA hingga hari ini, Selasa, 2 Januari 2024, terus berhamburan ke seluruh isi dalam Desa Boru.

Pantauan FLORESTERKINI.com, Selasa, 2 Januari 2024 pukul 06.00 WITA, pada lintasan jalan negara di titik persawahan Boru hingga ujung perkampungan Desa Boru maupun di ruas jalan dalam Desa Boru tersebut penuh bertaburan abu vulkanik.

Baca Juga: Jadwal Kapal Pelni KM Lambelu 1-25 Januari 2024: Rute Makassar-Larantuka Singgah di Maumere

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Flores Timur pun akhirnya meniadakan sementara kegiatan belajar-mengajar pada beberapa sekolah yang ada di dua kecamatan terdampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki.

"Sekolah semester ini rencananya akan dimulai tanggal 4 Januari 2024, kami tiadakan sementara. Kami mempertimbangkan status gunung api. Itu langkah yang diambil," kata Kepala Dinas Pendidikan, Kepemudaan, dan Olahraga Kabupaten Flores Timur, Felix Suban Hoda, dikutip FLORESTERKINI.com dari ANTARA, Selasa 2 Januari 2024.

Felix menyebut, peniadaan pembelajaran sementara tersebut berlaku bagi jenjang pendidikan SD dan SMP yang menjadi kewenangan pemkab.

Baca Juga: CPNS 2024: 1,6 Juta PPPK Bakal Diselesaikan Tahun Ini, Aswar Anas Ungkap Skenario Besar Begini

Adapun jumlah sekolah yang berada di Kecamatan Wulanggitang yaitu 14 SD dan 3 SMP, sedangkan 7 SD dan 2 SMP berada di Kecamatan Ile Bura.

Peniadaan pembelajaran ini, kata Felix, berlaku selama satu minggu dulu. Kebijakan ini akan disesuaikan dengan perkembangan terkini dari status Gunung Lewotobi Laki-laki.

"Kami terus lihat perkembangan, saya juga ke lokasi untuk menghibur para peserta didik yang berada di sana," ucapnya.

Baca Juga: Full Senyum! Tahun 2024 Gaji PNS Naik 8 Persen, Naik Pangkat hingga 6 Kali dalam Setahun

Selain itu, lanjutnya, ada satu SMA di Kecamatan Ile Bura serta 3 SMA dan 1 SMK di Kecamatan Wulanggitang. Namun kewenangan terkait penghentian pembelajaran jenjang pendidikan SMA berada pada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTT.

"Tentu ada SMA di wilayah kabupaten, tapi dari sisi kewenangan bukan di kabupaten," kata Felix.

Sementara itu Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTT Linus Lusi mengatakan, penghentian sementara aktivitas belajar-mengajar pada jenjang pendidikan SMA merupakan kondisi yang situasional.

Baca Juga: Chicco Kurniawan Punya 'Hobi' Baru Selepas Beraksi dalam 13 Bom di Jakarta, Sosok Oscar Jadi Pemicu

Karena itu, sekolah juga harus berkoordinasi dengan koordinator pengawas (korwas) setempat atas siaga sekolah bencana.

"Ini pilihan tepat dengan memperhatikan manajemen kebencanaan yang telah diperoleh selama ini," kata Linus.

Diketahui, Gunung Lewotobi Laki-laki di Flores Timur kembali erupsi pada 1 Januari 2024, menyusul kenaikan status dari Level II atau Waspada menjadi Level III atau Siaga.

Ada dua kecamatan yang terdampak erupsi itu, yakni Kecamatan Wulanggitang dan Kecamatan Ile Bura.***

Editor: Ade Riberu

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler