Meski Geram, Kakek dari Bayi yang Dibuang di Panti Asuhan Ende Minta Hukuman bagi Sang Anak Diringankan

28 Juni 2024, 06:55 WIB
Suasana di Panti Asuhan Naungan Kasih Santa Elisabeth Ende, Kamis, 27 Juni 2024.// /Dok. Ist./Flores Terkini

FLORES TERKINI – Rasa sakit hati yang mendalam dirasakan oleh Yohanes Luda saat mengetahui bahwa cucunya yang baru berusia 12 hari ditinggalkan oleh SML, anak kandungnya, dan TAP, menantunya, di Panti Asuhan Naungan Kasih Santa Elisabeth Ende pada Selasa, 25 Juni 2024 sekitar pukul 02.00 WITA dini hari.

Sebagai seorang kakek, Yohanes Luda merasa hancur mengetahui nasib cucunya yang terlantar, namun hatinya masih penuh dengan kasih sayang dan pengampunan untuk kedua anaknya.

Meskipun hatinya terluka, Yohanes Luda tetap memilih untuk memaafkan kedua anaknya. Dalam upayanya untuk memperjuangkan hak cucunya, Yohanes Luda memohon kepada pihak Polres Ende untuk meringankan hukuman bagi SML dan TAP. Dia percaya, cucunya sangat membutuhkan kehadiran orang tua kandung dalam masa tumbuh kembangnya.

Baca Juga: Tragis! Hendak ke Kebun, Pria di Ende Dikeroyok hingga Alami Luka Serius

Permohonan ini disampaikan Yohanes Luda pada Kamis, 27 Juni 2024 di Panti Asuhan Naungan Kasih Santa Elisabeth di Jalan El Tari, Kelurahan Paupire, Kecamatan Ende Tengah, Kabupaten Ende.

Dengan suara yang penuh harap dan memelas, Yohanes Luda mengutarakan permintaannya, "Saya minta maaf, kedua anak saya sudah salah, tapi saya mohon polisi bisa meringankan saya punya anak, saya hanya mohon supaya mereka dua bisa urus cucu saya ini."

Permintaan ini didasari oleh rasa cinta dan harapan agar cucunya dapat tumbuh dengan kasih sayang dari orang tuanya sendiri, meskipun mereka telah melakukan kesalahan.

Baca Juga: Dihadapkan pada 5 Kerawanan Pemutakhiran Data Pemilih Pemilu 2024, Begini Strategi Bawaslu Nagekeo

Yohanes Luda, yang merupakan kakek dari bayi perempuan yang malang tersebut, juga mengaku sangat marah saat pertama kali mendengar informasi tentang kejadian tersebut.

Bayi itu dibuang oleh kedua orang tuanya di Panti Asuhan Naungan Kasih Santa Elisabeth di Jalan El Tari, Kelurahan Paupire, Kecamatan Ende Tengah, Kabupaten Ende pada Selasa, 25 Juni 2024 sekitar pukul 02.00 WITA dini hari.

Pada Kamis, 27 Juni 2024, Yohanes Luda berada di Panti Asuhan Naungan Kasih Santa Elisabeth Ende, dan ia menceritakan bahwa ia mengetahui kejadian tersebut dari salah satu keluarganya melalui pemberitaan di sejumlah media online.

Baca Juga: Rugikan Negara Rp1,1 Miliar, Kejari Ende Tersangkakan PPK dan Kontraktor Proyek Tambatan Perahu di Maurole

"Setelah dengar informasi itu saya langsung telepon anak saya dan saya tanya dia ada dimana dia bilang sementara duduk di kos," ungkap Yohanes yang akrab disapa Om Yance, berasal dari Soa, Kabupaten Ngada.

Saat berbicara dengan anaknya, ada anggota polisi yang kemudian mengambil alih telepon dan berbicara dengan Yohanes Luda untuk menjelaskan masalah yang sedang dihadapi oleh anaknya.

Yohanes Luda merasa hancur, namun ia tetap tegar untuk memperjuangkan keadilan dan kasih sayang bagi cucunya. Ia berharap agar cucunya mendapatkan perawatan dan kasih sayang yang layak, meskipun kedua orang tuanya telah melakukan kesalahan.

Dia percaya, dengan kasih sayang dan pengampunan, keluarganya dapat melalui masa-masa sulit ini dan menemukan jalan menuju pemulihan yang lebih baik.***

Editor: Ade Riberu

Tags

Terkini

Terpopuler