Jenazah Dimuat Pakai Pikap, Begini Penjelasan Pihak Rumah Sakit Larantuka

- 29 Mei 2021, 04:11 WIB
Ilustrasi. Mobil Pikap mengantar jenasah.
Ilustrasi. Mobil Pikap mengantar jenasah. /Postingan Facebook: Info Badung

FLORES TERKINI - Seperti yang diberitakan sebelumnya, lantaran lama menunggu informasi mobil ambulans dari pihak RSUD Larantuka, jenazah Benediktus Boli Hayon akhirnya diantar ke pelabuhan menggunakan mobil pikap oleh keluarga. Pihak Rumah Sakit lalu memberikan penjelasannya.

Pihak manajemen RSUD Larantuka membantah kalau telah melakukan kelalaian yang menyebabkan Jenazah Almahrum BBH tidak mendapatkan pelayanan mobil ambulans sebagaimana mestinya.

"Petugas sudah laksanakan tugas sesuai SOP. Keluarga jenazah yang tidak mau bersabar. Ambulans sudah kita siapkan, tapi mereka malah memilih pakai pikap." ujar Viktorius R. Goran selaku Kasubag Umum dan Kepegawaian RSUD Larantuka.

Baca Juga: Bupati Robi Idong Dukung Perindo Sikka untuk Raup Suara pada Pemilu 2024

Menurut beliau, mobil ambulans sebenarnya ada dan sudah disiapkan oleh pihak rumah sakit, namun karena ketidaksabaran dari pihak keluarga, jenazah BBH malah diantar pakai mobil pikap.

“Ambulans sudah kita siapkan, tapi mereka malah memilih pakai pikap. Jenazah juga keluarga yang mendorong sendiri dari ruangan jenazah. Padahal aturannya, harus petugas RSUD," lanjut Viktorius menjelaskan.

Kasubag Umum dan Kepegawaian RSUD Larantuka ini kemudian menjelaskan detail peristiwa dan kronologi yang sebenarnya terjadi.

Baca Juga: Hari Kedua di Aula FKIP Universitas Flores, Materi Debat dan Diskusi Paling Disukai

Menurutnya, pada malam yang sama di rumah sakit ada seorang pasien Covid-19 yang juga membutuhkan pelayanan mobil ambulans.

Di saat yang sama pasien BBH dinyatakan meninggal dunia. Jenazah BBH lalu dibawa ke ruangan jenazah untuk melalui proses pemulasaraan.

Seperti yang sudah diberitakan Flores Terkini sebelumnya, petugas sudah menginformasikan pada pihak keluarga Almahrum BBH untuk bersabar karena mobil ambulansnya sedang disemprotkan cairan disinfektan karena baru saja dipakai pasien Covid-19.

Baca Juga: Sikapi Pilkada Sikka 2024, DPW Perindo NTT: Kalau Ada yang Sudah Baik, Kenapa Harus Dirubah?

Sayangnya, meski sudah diberitahui kondisi sebenarnya tentang mobil ambulans, pihak keluarga malah mengambil keputusan untuk mengantarkan jenazah dengan menggunakan mobil pikap.

"Mobil jenazah ada dua, tapi yang satunya masih dalam perbaikan. Sehingga hanya satu yang beroperasi. Sementara malam itu, mobil itu barusan muat pasien covid, sehingga harus disemprot cairan disinfektan sebelum memuat jenazah. Itu SOP-nya sesuai prokes," kata Viktorius.

Dalam berita sebelumnya disebutkan bahwa pihak keluarga sudah berusaha untuk sabar sampai pukul 11 malam (WITA) untuk menunggu kabar ambulans untuk mengantarkan jenazah, namun karena tidak ada kejelasan, pihak keluarga lalu memakai pikap yang biasa menjual air minum.

Baca Juga: Perindo Sikka Optimis Rebut Enam Kursi pada Pemilu 2024 Mendatang

Sementara menurut pengakuan pihak rumah sakit, keluarga BBH sempat tiga kali mendatangi ruangan IGD untuk menanyakan ambulans.

Meski sudah dijelaskan petugas kalau mobilnya sedang disemprot disinfektan, namun pihak keluarga merasa sudah lama menunggu sehingga memutuskan untuk memakai kendaraan lain.*** (Ancis Ama)

Editor: Eto Kwuta


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah