FLORES TERKINI - Bagi warga Desa Kolaka, Kecamatan Tanjung Bunga, Kabupaten Flores Timur, garam merupakan salah satu kebutuhan hidup yang penting.
Karena itu, warga setempat sedari dulu telah memanfaatkan peralatan yang sangat sederhana guna memproduksi garam secara tradisional.
Menurut mereka, mengolah garam secara tradisional adalah sebuah tradisi warisan leluhur yang patut dilestarikan.
Berdasarkan keterangan yang diperoleh dari warga setempat, mereka mampu memproduksi garam hingga 180 ton per tahun.
Namun seiring perkembangan zaman, memproduksi garam secara tradisional bagi mereka dirasa semakin tidak efektif.
Karena itu, berdasakan referensi informasi yang diperoleh dari media, mereka akhirnya melakukan studi banding ke Oeteta Fatufeo, Kupang.
Pasca studi banding, melalui Forum Musyawarah Perencaanan Desa N+1, diusulkanlah kegiatan memprodulsi garam secara Geomembran (TTG), yang dimulai pada tahun 2018.