Olahan Garam Secara Tradisional Dirasa Tak Efektif, Warga Desa Kolaka Pakai Strategi yang Lebih Jitu

- 4 September 2021, 20:46 WIB
Tempat tambak garam di Desa Kolaka, Flores Timur.
Tempat tambak garam di Desa Kolaka, Flores Timur. /Ade Riberu/FLORES TERKINI/

FLORES TERKINI - Bagi warga Desa Kolaka, Kecamatan Tanjung Bunga, Kabupaten Flores Timur, garam merupakan salah satu kebutuhan hidup yang penting.

Karena itu, warga setempat sedari dulu telah memanfaatkan peralatan yang sangat sederhana guna memproduksi garam secara tradisional.

Menurut mereka, mengolah garam secara tradisional adalah sebuah tradisi warisan leluhur yang patut dilestarikan.

Baca Juga: SEDANG BERLANGSUNG, Link Live Streaming BRI Liga 1 2021: Persib Bandung vs Barito Putra, 4 September 2021

Berdasarkan keterangan yang diperoleh dari warga setempat, mereka mampu memproduksi garam hingga 180 ton per tahun.

Namun seiring perkembangan zaman, memproduksi garam secara tradisional bagi mereka dirasa semakin tidak efektif.

Karena itu, berdasakan referensi informasi yang diperoleh dari media, mereka akhirnya melakukan studi banding ke Oeteta Fatufeo, Kupang.

Baca Juga: Sinopsis Terpaksa Menikahi Tuan Muda 5 September 2021: Dokter Sampaikan Kabar Buruk, Abhimana Syok Seketika

Pasca studi banding, melalui Forum Musyawarah Perencaanan Desa N+1, diusulkanlah kegiatan memprodulsi garam secara Geomembran (TTG), yang dimulai pada tahun 2018.

Halaman:

Editor: Ade Riberu


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah