Network
FLORES TERKINI - Isu seputar dugaan pemerasan terhadap para penumpang kapal layanan PT Pelni di Larantuka, Kabupaten Flores Timur, kembali menyeruak.
Terbaru, viral di medsos dugaan kasus pemerasan dengan kekerasan kepada penumpang kapal PT Pelni oleh organisasi Porter Pelabuhan Larantuka.
Menanggapi isu dan aksi tersebut, Wakil Bupati (Wabup) Flores Timur (Flotim), Agustinus Payong Boli, pun mengambil langkah cepat guna menanganinya.
Baca Juga: Sinopsis Buku Harian Seorang Istri, Rabu 3 November 2021: Demi Alvin, Nana Rela Menyamar
Langkah pertama yang diambil Wabup Flotim adalah dengan memimpin rapat terpadu lintas sektoral, yang melibatkan Pemda Flores Timur, Kantor Syahbandar Larantuka, PT Pelni, Pengurus Tenaga Kerja Bongkar Muat (TKBM), polisi, dan TNI, bertempat di ruang kerja Wabup, Selasa, 2 November 2021 kemarin.
Rapat tersebut pun menghasilkan beberapa keputusan penting, di antaranya membubarkan Organisasi Porter Pelabuhan Larantuka yang dinilai sering memeras penumpang kapal PT Pelni dan sulit dikendalikan.
"Nanti anggota Porter ini bergabung resmi dengan organisasi resmi TKBM Pelabuhan Larantuka sehingga mudah dilakukan pengawasan by name by adress, terpenuhinya hak-hak buruh seperti BPJS, pemberdayaan ekonomi melalui koperasi dan hak-hak dasar lainnya," terang Wabup Agus Boli saat dihubungi awak media, Rabu, 3 November 2021 pagi.
Baca Juga: Jadwal Acara di Trans 7 Rabu 3 November 2021: Nonton Warkop, Mata Najwa, dan Lapor Pak
Setelah membubarkan organsisasi buruh porter Larantuka, Wabup Agus Boli juga menetapkan tarif resmi jasa TKBM untuk kategori mekanik dan TKBM non mekanik, disertai dengan pemasangan baliho di Pelabuhan Larantuka agar semua orang dapat mengetahuinya.
