"Iya, benar. Bangunan los pasar itu dibangun sejak tahun 2006 dengan alokasi Dana Program Pengembangan Kecamatan (PPK) sebelum diganti dengan PNPM," ujar Anton Aikoli Hayon, Selasa, 14 Desember 2021.
Terlihat beberapa kepingan seng yang telah reyot dan tiang bangunan yang hampir saja patah pun masih saja dimanfaatkan oleh para pedagang.
Meskipun dalam kondisi yang cukup rawan dan sangat berbahaya bagi pengguna los pasar, namun Don Werang, pedagang asal Kecamatan Solor Selatan, mengatakan bahwa ia mau dan tak mau harus menggunakan los pasar tersebut.
“Apa boleh buat, walau kondisinya seperti ini, kami terpaksa harus membuat nyaman hati kami. Kalau hujan, terpaksa kami harus mengakalinya agar tetap nyaman berjualan di sini," ujar Don Werang.
Dirinya menambahkan, jika ada angin kencang maka ia serahkan semuanya kepada kehendak Tuhan.
Sebelum menutup pembicaraannya, Don Werang sangat mengharapkan agar adanya perhatian serius dari pemerintah pada setiap tingkatannya dan juga kepada wakil rakyat yang ada.
"Kami berharap agar adanya perhatian serius dari pemerintah pada setiap tingkatannya dan juga kepada wakil rakyat untuk bisa memperbaiki kondisi pasar yang sudah sangat mengenaskan ini," tutup Don Werang.***