Network
FLORES TERKINI - Kasus dugaan human trafficking berhasil digagalkan Polres Pelabuhan Makassar Minggu, 10 April 2022 dini hari.
Nasib enam orang calon pekerja asal Kabupaten Flores Timur (Flotim), Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) ini, berhasil diselamatkan saat akan diberangkatkan ke Kuala Lumpur, Malaysia.
Dugaan kasus penyelundupan tenaga kerja ilegal ini gagal dilakukan berkat kerja sama apik antara Jaringan Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), Polres Flores Timur, dan Polres Pelabuhan Makassar.
Baca Juga: Paus Seberat 3 Ton yang Terdampar di Sabu Dikuburkan dengan Upacara Adat, Ini Maknanya
Keberhasilan ini juga tidak terlepas dari gerak cepat Ketua DPC BP2MI Kabupaten Flores Timur Benedikta da Silva Noveb bersama jaringannya, usai menerima pengaduan dari salah satu korban.
Benedikta da Silva Noben pun langsung bergerak cepat membuat laporan kepada pihak Kepolisian Resor (Polres) Kabupaten Flores Timur, dan terus mengawalnya hingga para pelaku berhasil diciduk Polres Pelabuhan Makassar.
Dikutip dari unggahan status Facebook Ibu Benedikta da Silva Noben, diceritakan bahwa semulanya salah satu dari enam orang calon pekerja merasa ditipu karena tujuan perjalanan mereka berubah dari tujuan awal perekrutan.
Baca Juga: Pemkab Lembata Buka Rekrutan Calon Direktur PDAM, Ini Waktu, Tata Cara, dan Syarat Pendaftarannya
Para calon pekerja ini awalnya diiming-imingi kerja dengan gaji Rp4 juta per bulan. Pekerjaan yang ditawarkan saat itu adalah merawat dan menjaga orang jompo di Jakarta.
Sayangnya, ketika berada di Makassar, pelaku dugaan human trafficking ini menyampaikan jika mereka akan dialihkan ke Kuala Lumpur.
Merasa ditipu, salah seorang calon pekerja lalu membuat pengaduan yang akhirnya diterima oleh Ketua DPC BP2MI Kabupaten Flores Timur, Benedikta da Silva.
“Sebanyak enam orang calon pekerja migran asal Flores Timur yang diiming-imingi kerja merawat orang dengan gaji Rp4 juta per bulan di Jakarta, tetapi dialihkan ke Kuala Lumpur diamankan di Polres Pelabuhan Laut Makassar dini hari tadi,” tulis Benedikta di akun Facebooknya, Minggu, 10 April 2022.
Setelah menerima pengaduan dan meminta keterangan dari pihak keluarga korban, Benedikta da Silva dan jejaringan BP2MI lantas bergerak membuat laporan kepada pihak Polres Flotim.
Puji Tuhan! Berkat pengaduan salah satu calon pekerja yang langsung direspon Ketua DPC BP2MI dan Polres Flores Timur, keberangkatan enam calon pekerja ilegal ini berhasil digagalkan Tim Polres Pelabuhan Makassar.
Benedikta pun mengingatkan secara khusus bagi masyarakat Flores Timur agar berhati-hati dengan bujuk rayu para calo pencari kerja dengan berbagai iming-iming.
“Untuk masyarakat Flores Timur, kaka-ade semua, hati-hati sekarang lagi ada calo yang membujuk rayu anak-adik kita dengan amat rahasia untuk diberangkatkan ke luar negeri tanpa prosedur yang tepat alias ilegal,” tulisnya.
Baca Juga: Jadwal Final Korea Open 2022 Hari Ini: Jonatan Christie, Fajar-Rian Siap Berlaga
Dia pun meminta agar siapapun yang mendapati pengalaman serupa agar segera melaporkannya kepada pihak berwenang untuk menghindari terjadinya peristiwa yang tidak diinginkan.
“Segera! Laporkan calo atau orang yang merekrut itu kepada RW (Rukun Warga), RT (Rukun Tetangga), atau pihak keamanan setempat. Kenali calo atau si perekrut itu baik-baik. Tanya alamatnya, nomor teleponnya, giring dia ke kantor polisi!” tegas Benedikta.***
