“Gedung sekolah mereka yang dibangun secara swadaya oleh masyarakat Kampung Bora Bupur itu berdinding bambu, beratap bambu dan berlantai tanah itu, kini tinggal puing-puing," jelas Nolastus, Rabu 25 Mei 2022.
Terhadap kondisi pendidikan di desanya yang memprihatinkan itu, terpaksa para siswa harus menggunakan rumah warga sebagai tempat untuk KBM.
Rumah warga yang mereka gunakan untuk kegiatan belajar berukuran 8×6 meter, berlantai semen, yang sebelumnya tanpa dilengkapi dengan kursi dan meja belajar.
Nolastus menceritakan, para siswa dan guru sebelumnya belajar beralaskan lantai semen saja.
“Beberapa hari yang lalu baru ada bantuan kursi dan meja dari sekolah induk SDI Klotong,” jelasnya.
Nolastus kembali membeberkan, puluhan siswa dari Kelas I, kelas II, dan Kelas III mengikuti kegiatan belajar di ruangan tersebut secara bersamaan, dengan materi-materi pelajaran yang dibawakan oleh dua guru honor.
Baca Juga: Jadwal Acara dan Live Streaming tvOne 25 Mei 2022, Saksikan Khazanah Islam dan Manusia Nusantara
“Dengan kondisi seperti sekarang ini, kita sangat prihatin. Kasihan dengan anak-anak tapi mau bagaimana lagi, anak-anak harus sekolah daripada mereka sama sekali tidak sekolah karena sekolah induk SDI Klotong jaraknya sangat jauh,” ungkapnya.
Sementara terkait rubuhnya gedung sekolah itu, Nolastus mengakui bahwa pihaknya sudah menyurati BPBD, DPRD, dan Dinas PKO Kabupaten Sikka, tetapi sampai dengan saat ini tidak ada tindak lanjutnya.