Menurutnya, Viktor Bungtilu Laiskodat selaku Gubernur NTT saat ini pun tentunya tidak punya alasan untuk tidak mendukung pembangunan jembatan ini, terutama karena manfaat yang bisa didapatkan masyarakat nantinya.
Nelson sendiri mengaku akan mengkomunikasikan hal ini dengan Gubernur Viktor Laiskodat, bila pemerintah pusat dan investor telah berkoordinasi lebih lanjut.
Baca Juga: HEBOH! Istri Rela Jual Suami pada Wanita Lain demi Lunasi Utang di Bank: Suamiku Jago Main Mbak
"Kita sebagai anggota DPRD provinsi wajib mengikuti dan mendukung kebijakan pemerintah. Apa keinginan pemerintah pusat mau bangun daerah, kita akan merespon secara baik," katanya.
Diketahui, proyek pembangunan jembatan Palmerah di Flores Timur ini pernah direncanakan oleh mantan Gubernur NTT sebelumnya, yakni almarhum Frans Lebu Raya.
Proyek ini disebut tidak membebankan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) maupun Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN), sehingga butuh dorongan politis untuk kelancarannya.
Sementara Tidal Bridge, sebuah perusahaan Belanda yang akan melakukan pengadaan hingga pengerjaan proyek ini, sebelumnya mengaku terkendala dengan persetujuan atau rekomendasi PLN kepada Kementerian ESDM terkait kelanjutan proyek ini.
Untuk diketahui juga, selain menghubungkan Larantuka dan Pulau Adonara, jembatan Palmerah yang direncanakan dibangun di Selat Gonzalu tersebut akan dimanfaatkan juga sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Air Laut (PLTAL).
Jembatan yang rencananya dibangun sepanjang 800 meter ini akan memanfaatkan arus laut Selat Gonzalu untuk mengaktifkan turbin listrik dengan satu kesatuan partisi.