“Data digital yang dihasilkan dari proses pendokumentasian tersebut menjadi arsip digital yang akan disimpan pada museum digital yang dibuat oleh tim peneliti, yakni Museum Digital Benda Keseharian (www.museumbenda.id),” kata tim peneliti kepada awak media.
Pada hari ketiga (12 Agustus 2022), kegiatan dilanjutkan dengan workshop pengembangan produk anyam lontar melalui diskusi, ideasi, serta pendampingan langsung terkait pengembangan produk dari Ria’s Bag.
“Pengembangan desain baru difokuskan pada produk alat makan dan home décor,” kata Bernard Molan.
Baca Juga: UPDATE Jadwal Acara ANTV Hari Ini, Senin 15 Agustus 2022: Gopi Kembali Tayang, Ada Demonic Beauty
Pada hari terakhir (13 Agustus 2022), dilakukan acara penutupan dengan mengumpulkan seluruh peserta workshop dan tim peneliti di Balai Desa.
“Acara penutupan itu merupakan bentuk evaluasi dan refleksi dari kegiatan pengabdian masyarakat yang dilakukan beberapa hari sebelumnya tentang hasil workshop dan terbuka dihadiri oleh seluruh masyarakat Desa Riangkemie,” lanjut Bernard.
Lebih lanjut kata dia, saran dan masukan yang disampaikan oleh berbagai pihak dalam kesempatan itu akan menjadi perbaikan di kemudian hari, dalam rangka melestarikan produk lontar dan budaya menganyam Desa Riangkemie.
Lebih lanjut dibeberkannya, melalui tiga program pengabdian kepada masyarakat telah dihasilkan beberapa output.