Network
FLORES TERKINI – Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) DPC Kabupaten Sikka mempertanyakan progres pengerjaan sejumlah paket proyek yang bersumber dari dana pinjaman daerah melalui Dinas PKO Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Pertanyaan itu terungkap dalam aksi demo pada Senin, 16 Oktober 2023 sekira pukul 11.30 WITA. Sebelum menyentil beberapa hal terkait progres pengerjaan proyek di Dinas PKO Sikka itu, para mahasiswa melakukan long march dari Sekretariat GMNI Sikka menuju Kantor Dinas PKO.
Pantauan awak media ini, terlihat para aktivis GMNI itu dilengkapi dengan berbagai atribut seperti bendera, tanda pengenal yang dililitkan di kepala dan tangan, pengeras suara, dan satu unit mobil komando.
Baca Juga: Kasus Proyek di Dinas PKO Sikka, Ketua Gapensi Duga Ada Indikasi Menghilangkan Barang Bukti
Dalam orasi yang digaungkan di sepanjang jalan, terdengar banyak kritikan keras dari GMNI yang dilayangkan terhadap sejumlah paket proyek di Dinas PKO Kabupaten Sikka. Sesuai dengan data hasil advokasi di lapangan, menurut mereka banyak temuan yang dinilai janggal, bahkan beberapa proyek terancam mandek.
"Sesuai dengan data yang berhasil dihimpun tim advokasi di lapangan per tanggal 4 Oktober 2023 lalu, kita menemukan bahwasanya dalam pelaksanaan program pembangunan sarana dan prasarana pendidikan yang berorientasi di tingkat TKK, PAUD, dan SD menuai banyak persoalan,” kata Ketua GMNI DPC Sikka, Yohanes Maru.
Lebih lanjut Yohanes mengatakan, sesuai data yang diperoleh pihaknya, saat ini dari 99 paket proyek masih ada yang di bawah 50 persen, kemudian dari 99 paket itu ada 12 paket yang masih nol persen.
Baca Juga: 57 Pengurus Remaja Masjid di Sikka Resmi Dilantik, Ini Kata Ketua REMAS!
