Abu Vulkanik Gunung Lewotobi Bergerak ke Arah Ritaebang, Camat Solor Barat Imbau Warga Tidak Keluar Rumah!

- 10 Januari 2024, 08:11 WIB
Camat Solor Barat Petrus Kewuan saat memantau pergerakan abu vulkanik Gunung Lewotobi dari pesisir Pantai Ritaebang, Solor Barat, Rabu (10/01/2024) pagi.
Camat Solor Barat Petrus Kewuan saat memantau pergerakan abu vulkanik Gunung Lewotobi dari pesisir Pantai Ritaebang, Solor Barat, Rabu (10/01/2024) pagi. /Max Werang/FLORESTERKINI.com

FLORESTERKINI.com – Muntahan abu vulkanik Gunung Lewotobi Laki-laki pada Rabu, 10 Januari 2024 pagi terlihat bergerak ke arah Kelurahan Ritaebang, Kecamatan Solor Barat, Kabupaten Flores Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).

Mengantisipasi masuknya debu vulkanik ke wilayah pemerintahannya, Camat Solor Barat Petrus Kera Kewuan lantas bergerak cepat dengan mengimbau masyarakatnya agar tetap stand by di dalam rumah masing-masing, sembari menanti arahan lanjutan dari pemerintah setempat.

“Dengan melihat abu vulkanik (Gunung Lewotobi) yang bergerak ke wilayah ini (Kelurahan Ritaebang) pagi ini, warga masyarakat semuanya diimbau untuk tidak keluar rumah dulu dan tidak ke kebun, tetap tinggal dalam rumah,” kata Petrus Kewuan saat diwawancarai FLORESTERKINI.com di pesisir Pantai Ritaebang, Rabu, 10 Januari 2024 pagi WITA.

Baca Juga: Gunung Lewotobi Laki-laki Bergemuruh dan Keluarkan Api, Warga di Tenda Pengungsian Lari Selamatkan Diri

Menurut Camat Solor Barat, imbauan tersebut dimaksudkan agar pemerintah dapat dengan lebih mudah mengkoordinir warga apabila kondisi abu vulkanik Gunung Lewotobi semakin banyak masuk ke wilayah itu, terutama abu panas.

“Oleh karena itu warga masyarakat sekali lagi tidak boleh keluar rumah, tetap tinggal supaya bisa mendengar arahan lebih lanjut dari pemerintah, bagaimana kita harus mengambil langkah mitigasi terkait kondisi hari ini,” pungkas Camat Solor Barat menegaskan imbaunya, sembari ikut memantau pergerakan abu vulkanik Gunung Lewotobi dari pesisir Pantai Ritaebang.

Seperti diketahui, Gunung Lewotobi Laki-laki pada Selasa, 9 Januari 2024 malam berdentum keras sembari mengeluarkan pijar-pijar api dari mulut kawahnya, disertai abu berwarna hitam pekat. Dentuman bahkan masih bergemuruh hingga keesokan harinya, tepatnya pada Rabu, 10 Januari 2024 pagi.

Baca Juga: Sempat Tolak Tinggalkan Rumah, Tim SAR Kini Berhasil Evakuasi Seorang Tetua Adat Desa Dulipali Rabu Dini Hari

Ketika gemuruh terdengar pada Selasa malam, warga Ritaebang pun sempat panik, apalagi bunyi dentuman itu terdengar sampai ke wilayah yang berhadapan langsung dengan Gunung Lewotobi tersebut. Bahkan, menurut pengakuan beberapa warga, dentuman itu sempat membuat rumah-rumah mereka bergetar.

Halaman:

Editor: Ade Riberu


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x