Aktivitas Vulkanik Gunung Lewotobi Menurun, Sebagian Pengungsi Sudah Diizinkan Pulang

- 9 Februari 2024, 15:14 WIB
Aktivitas pembelajaran bagi anak-anak di lokasi pengungsian Tabana, Flores Timur.
Aktivitas pembelajaran bagi anak-anak di lokasi pengungsian Tabana, Flores Timur. /ANTARA/Dok. Warga

FLORESTERKINI.com – Aktivitas vulkanik akibat erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Kecamatan Wulanggitang, Kabupaten Flores Timur, NTT, berangsur-angsur mulai menurun dalam beberapa waktu belakangan. Perkembangan aktivitas itu kemudian melatari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Flores Timur untuk mengizinkan sebagian masyarakat pengungsi untuk kembali ke desa asalnya masing-masing.

Setelah melewati masa siaga darurat bencana, pemerintah kemudian menetapkan status transisi darurat ke pemulihan bencana erupsi Gunung Lewotobi selama tujuh hari terhitung sejak 8 Februari sampai dengan 14 Februari 2024.

Keputusan penetapan status itu disampaikan melalui surat keputusan Bupati Flores Timur Nomor BPBD.300.2.1/007/BID.KL/II/2024 yang dikeluarkan pada Rabu, 7 Februari 2024 yang lalu.

Baca Juga: Muhadjir Effendy Dukung Petisi Sejumlah Rektor di Tengah Isu Pengunduran Dirinya dari Kabinet, Ada Apa?

Penjabat (Pj) Bupati Flores Timur Doris Alexander Rihi mengatakan, setelah ada rekomendasi dari Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Lewotobi, sebagian pengungsi di posko Boru dan Konga sudah mulai kembali ke rumah masing-masing.

“Berdasarkan rekomendasi dari Ketua Pos Pengamatan Gunung Api Lewotobi Laki-laki Herman Josef para pengungsi yang sudah mengungsi sejak 1 Januari 2024 sudah bisa kembali ke desanya masing-masing,” ujar Doris Rihi, Kamis, 8 Februari 2024, malam.

Meski demikian, masih ada larangan bagi warga pengungsi dari Desa Klatanlo untuk kembali ke rumah. Hal itu dikarenakan, Desa Klatanlo berada dalam jarak yang cukup dekat dengan gunung yang masih berpotensi mengalami erupsi kembali.

Baca Juga: Logistik Pemilu 2024 di Sikka Mulai Didistribusikan ke Pulau Terluar Hari Ini

Selain ancaman erupsi susulan, masih ada lagi ancaman lain seperti awan panas yang sesekali bisa menutupi kawasan di sekeliling desa tersebut.

Halaman:

Editor: Ade Riberu

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x