“Kalau kebetulan bertemu dengan pengendara yang rela mengantar maka kami menumpang. Kadang ketika pulang sekolah, kami terpaksa tahan mobil proyek biar cepat sampai di rumah,” tutur Juwita, Ius, dan Jesen Wolor.
Sering pula mereka mengkhayal, andaikan ada armada transportasi darat yang secara khusus untuk mengantar mereka, baik sewaktu pergi dan sekembalinya mereka dari sekolah, alangkah senangnya mereka. Mungkinkah impian akan terwujud suatu hari nanti?***