"NTT butuh kepemimpinan yang kuat, inovatif, dan strategis untuk mewujudkan visi tersebut," tegas Willy.
Dia menjelaskan, urgensi dan signifikansi KIM harus dipertahankan di daerah-daerah, misalnya di NTT, karena wilayah ini berada di gerbang selatan Indonesia.
“KIM NTT dapat memainkan peran strategis secara geopolitik dan geoekonomi dengan negara-negara yang berbatasan langsung dengan wilayah selatan Indonesia, seperti Timor Leste dan Australia,” jelasnya.
Willy optimis, karakteristik kepemimpinan yang dibutuhkan dapat ditemukan di NTT, khususnya pada tokoh-tokoh KIM NTT.
“Prasyarat seperti itu kami anggap dapat ditemukan dalam tokoh-tokoh politik yang ada di dalam KIM NTT," katanya.
Baca Juga: Jelang Lebaran 2024, Basarnas Maumere Siapkan 69 Personel Siaga SAR Khusus
Selain itu, Ketua DPW Prima NTT juga melihat peluang terbangunnya koalisi permanen di NTT, karena partai-partai di dalam tubuh KIM memiliki kesamaan pandangan jangka panjang terkait masa depan Indonesia dan NTT, di bawah kepemimpinan Prabowo-Gibran.
“Kami cukup optimis bahwa rekan-rekan di KIM tidak akan keberatan dengan proposal politik yang ditawarkan. Mungkin, hanya perlu mempersiapkan hal-hal teknis munuju kelanjutan KIM dalam intervensi pemilukada,” tutupnya.***