Waspadai Cuaca Ektsrem Selama Dasarian Pertama Bulan April, BPBD Lembata Aktifkan Rantai Komando

- 5 April 2024, 08:32 WIB
Kejadian bencana tanah longsor di Kabupaten Lembata, NTT, akibat curah hujan yang tinggi, Rabu (3/4/2024).
Kejadian bencana tanah longsor di Kabupaten Lembata, NTT, akibat curah hujan yang tinggi, Rabu (3/4/2024). /ANTARA/Dokumentasi Pribadi

FLORESTERKINI.com – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika telah mengeluarkan peringatan tentang adanya cuaca ekstrem di wilayah provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) selama dasarian pertama bulan April 2024. Cuaca ekstrem tersebut berupa angin kencang dan curah hujan yang cukup tinggi dan berdampak pada kejadian bencana.

Menyikapi peringatan tersebut, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lembata menempuh kebijakan khusus untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya bencana di wilayah itu.

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Lembata Andris Koban mengatakan, pihaknya mengaktifkan rantai komando yang sudah terbentuk di setiap kecamatan hingga ke tingkat desa.

Baca Juga: Pondok Bambu Adonara Sulap Arak Jadi Fun Drink, Lengkapi Kebahagiaan di Arena Festival Bale Nagi 2024

"Ada rantai komando hingga ke desa dan sudah menyampaikan informasi cuaca ekstrem kepada masyarakat," ujar Andris Koban, Kamis, 4 April 2024.

Menurut Andris, rantai komando itu sengaja dibentuk sebagai sarana untuk dapat meneruskan informasi dan mendapatkan laporan kejadian bencana yang terjadi di wilayah desa.

"Rantai komando desa itu dipimpin langsung oleh kepala desa yang terhubung selama 24 jam untuk memberikan informasi kejadian bencana," kata dia.

Baca Juga: Awal Musim Kemarau 2024 Diprediksi Mulai di Bulan Mei, Simak Penjelasan BMKG

Lebih lanjut Andris mengatakan, dengan lebih cepatnya informasi atau laporan bencana masuk ke pihak BPBD maka akan semakin cepat pula upaya penanganan darurat kebencanaan yang biaa diberikan.

Dia menjelaskan, dalam beberapa hari terakhir, pihaknya sudah mendapatkan sejumlah laporan kejadian bencana dari beberapa Kepala Desa dan Camat di antaranya banjir yang menyebabkan putusnya akses jalan di Kecamatan Wulandoni, banjir di Pantai Harapan, Leworaja dan Atakera.

"Di Desa Lamalera A, ada enam rumah tergenang banjir rendaman akibat luapan kali dari Lemanuk," kata Andris.

Baca Juga: Di Balik Ragam Acara Festival Bale Nagi 2024, Disdukcapil Flores Timur Sigap Layani Aktivasi IKD

Selain itu, BPBD juga menerima laporan tentang adanya kejadian longsor di sejumlah titik, yakni di Desa Liwulagan segmen jalan Liwulagan-Boto dan longsor sebanyak 21 tempat di segmen jalan Bakan-Lewaji.

Upaya penanganan darurat sudah dilakukan dengan melibatkan segenap pemangku kepentingan. Untuk ruas jalan yang sempat tertutup akibat longsor, sambung Andris, telah dibersihkan menggunakan alat berat milik Dinas PUPR Kabupaten Lembata dan pihak ketiga.

"Juga ikut dibantu oleh beberapa unsur lain seperti TNI dan Polri," ucapnya.

Baca Juga: Rundown Festival Bale Nagi 2024 Hari Kelima: Tari dan Drama Tonu Wujo Siap Manjakan Mata

Dirinya juga mengimbau kepada seluruh masyarakat Lembata serta para pengunjung atau wisatawan untuk selalu waspada terhadap ancaman bencana akibat cuaca ekstrem yang masih berlangsung beberapa hari ke depan.

"Langkah evakuasi mandiri harus segera dilakukan apabila durasi hujan cukup lama dengan intensitas yang cukup tinggi. Hati-hati saat beraktivitas," tutup Andris.***

Editor: Ade Riberu

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah