FLORES TERKINI - Fakta terbaru mengenai penemuan mayat Aisyah, bocah 7 tahun di Temanggung kembali terungkap. Pihak keluarga tidak menyangka Aisyah akan pergi dengan cara seperti ini.
Dugaan sementara, bocah malang ini diperkirakan sudah meninggal dunia 4 bulan yang lalu. Kedua orang tuanya seperti menutup-nutupi kematian Aisyah. Ruqyah adalah penyebab kematian bocah malang ini.
Bagaimana Kisah Aisyah Temanggung Bisa Terbongkar?
Cerita awalnya adalah ketika Hari Raya Idul Fitri kemarin, Bude korban menanyakan kabar Aisyah pada kakeknya Aisyah.
Baca Juga: Didesak Segera Akhiri Agresi ke Palestina, Benjamin Netanyahu Ngeyel akan Terus Hancurkan Hamas
Karena diberitahu kalau Aisyah selama ini sakit, kurang lebih sudah jalan 4 bulan, Bude lantas mengajak sang kakek pergi menuju rumah orang tua Aisyah.
Kasusnya langsung terbongkar ketika Sang kakek dan Bude menemukan mayat Aisyah yang tinggal kulit dan tulang di salah satu kamar.
Menurut pengakuan orang tua, Aisyah diruqyah karena terlalu nakal. Dugaan lain juga karena bocah ini kerasukan genderuwo.
Berniat menyembuhkan anaknya, kedua orang tua Aisyah, Marsidi (42) dan Suwarthinah (38) menemui dukun yang tak lain adalah tetangga mereka di dusun Dusun Paponan, Desa Bejen, Kecamatan Bejen, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah.
Baca Juga: Warga Manggarai Timur Tanam Pisang di Badan Jalan Lantaran Kecewa Jalan Rusak Tak Kunjung Diperbaiki
Dengan alasan Aisyah kerasukan genderuwo, solusi untuk menyembuhkannya adalah dengan diruqyah. Dalam proses ruqyah inilah ditemukan kejanggalan.
Kedua dukun Haryono dan Budiono melakukan ruqyah yang tidak biasanya. Aisyah malah ditenggelamkan ke dalam bak mandi yang berujung meninggal dunia.
Informasi yang diberikan pada kedua orang tua Aisyah adalah anak mereka sedang tidak sadarkan diri, sebagai akibat dari proses penyembuhan dari kuasa genderuwo.
Kedua dukun berpesan agar Aisya dibawa pulang dan ditidurkan saja di tempat tidur sambil menunggu dia siuman. Katanya lagi, Aisyah akan bangun dengan sendirinya jika genderuwonya sudah benar-benar pergi.
Meski janggal, pesan dari dukun tersebut dilakukan oleh kedua orang tua Aisyah. Mereka menidurkan Aisyah di sebuah kamar lalu meninggalkannya sembari menunggi genderuwonya pergi.
Entah kedua orang tua sempat mengengok atau tidak keadaan anaknya, faktanya adalah Aisyah membusuk di kamar.
Kondisinya hanya tinggal kerangka dan kulit. Mirip seperti mumi, hingga di hari Lebaran kemarin kakek dan budenya datang berniat menjenguk cucunya yang ternyata sudah meninggal dunia.*** (Ancis Ama)