Heboh! Sekjen PDIP Sebut Ada Penjabat Kepala Daerah yang Dicopot Gegara Tak Memihak Prabowo-Gibran, Benarkah?

16 Januari 2024, 09:16 WIB
Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto. /Dok. PDIP

FLORESTERKINI.com - Sebulan menjelang hari pelaksanaan pemungutan suara, situasi politik tanah air masih terus bergejolak. Tidak hanya sejumlah fakta menarik yang muncul ke permukaan, tetapi juga sejumlah isu yang menarik perhatian publik semakin santer terdengar.

Baru-baru ini, publik kembali dihebohkan dengan informasi yang disampaikan oleh Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Demokrasi Indinesia Perjuangan (PDIP) Hasto Kristianto.

Hasto mengklaim adanya penjabat kepala daerah di Jawa Tengah dan Jawa Timur yang dicopot jabatannya karena tidak berpihak dan mendukung pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka.

Baca Juga: 11 Warga NTT Gagal Dikirim ke Malaysia via Jalur Ilegal, Berawal dari Ribut-ribut di Penampungan

"Ada Pj-pj yang sebenarnya netral tetapi kemudian karena tidak mau menjalankan suatu keberpihakan kepada 02 (Prabowo-Gibran), itu diganti. Itu terjadi di beberapa wilayah di Jawa Tengah, juga di Jawa Timur," ujar Hasto di Istora Senayan, Jakarta, Minggu, 14 Januari 2024 seperti dikutip FLORESTERKINI.com dari ANTARA.

Menurut Hasto, tindakan mencopot jabatan para penjabat kepala daerah yang dilakukan oleh kubu paslon nomor urut 2 tersebut merupakan salah satu bentuk intimidasi. 

Akan tetapi, segala bentuk intimidasi dan tekanan yang dilakukan tidak akan berpengaruh terhadap pilihan masyarakat yang bakal menentukan pilihan.

Baca Juga: Banjir Promo di 2.2 Shopee Live dan Video Mega Sale, Nikmati Pengalaman Baru Belanja Online

Dia menegaskan, banyak masyarakat terutama di wilayah Jawa yang masih percaya pada mitologi kehadiran Ratu Adil. Sehingga mereka yang menyaksikan dan merasakan intimidasi pasti itu akan berbalik memberikan perlawanan kepada pihak yang mengintimidasi.

Dirinya menilai, hingga saat masih ada fenomena pemilih yang belum menentukan pilihan (unspoken voters). Karena itu, Hasto yakin dengan adanya intimidasi tersebut, kelompok pemilih itu akan menyampaikan suaranya kepada paslon nomor urut 3, Ganjar Pranowo - Mahfud MD, pada saat hari pemungutan suara. 

"Kekuatan diam ini yang menjadi kunci dari kemenangan Pak Ganjar dan Pak Mahfud," kata suami dari Maria Stefani Ekowati yang merupakan alumni SMA Katolik Kolose De Brito Yogyakarta tersebut.

Baca Juga: Inilah Alasan Jalan Trans Flores Belum Ditutup Meski Aktivitas Erupsi Gunung Lewotobi Terus Meningkat

Sebelumnya, lulusan Fakultas Teknik UGM tersebut juga menyampaikan bahwa capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo rajin melakukan kampanye di daerah Jawa Timur dan Jawa Tengah karena banyak pendukungnya di dua provinsi tersebut banyak mendapatkan intimidasi.

Intimidasi tersebut banyak diterima oleh para kepala desa. Bahkan, intimidasi itu sudah bersebaran di media soaial yang menunjukkan ketidaknetralan oknum-oknum aparat penegak hukum.***

Editor: Ade Riberu

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler