11 Warga NTT Gagal Dikirim ke Malaysia via Jalur Ilegal, Berawal dari Ribut-ribut di Penampungan

- 16 Januari 2024, 07:13 WIB
Ilustrasi TPPO.
Ilustrasi TPPO. /Pixabay

FLORESTERKINI.com - Keributan yang terjadi di rumah penampungan di Kelurahan Nunukan Timur, Kecamatan Nunukan, Kamis, 11 Januari 2024, berakhir apes. Alih-alih memberangkatkan 11 orang calon tenaga kerja asal Nusa Tenggara Timur (NTT) via jalur ilegal, dua calo tenaga kerja dibekuk aparat kepolisian aparat Polsek Kota Nunukan, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara.

Tidak hanya itu, rencana keberangkatan belasan warga NTT itu juga berhasil digagalkan aparat kepolisian setempat. Sebelumnya, mereka rencananya dikirim secara ilegal untuk bekerja di perkebunan kelapa sawit di Malaysia.

Kapolsek Kota Nunukan, AKP Karyadi, menjelaskan bahwa awalnya pihaknya mendapatkan informasi dari warga terkait keributan yang terjadi di tempat penampungan itu. Setelah dicek, diketahui ada upaya Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) terhadap 11 warga NTT tersebut.

 Baca Juga: Inilah Alasan Jalan Trans Flores Belum Ditutup Meski Aktivitas Erupsi Gunung Lewotobi Terus Meningkat

“Kami mendapat laporan dari warga bahwa ada keributan di rumah penampungan itu. Setelah kami datangi, ternyata ada 11 warga NTT yang akan diberangkatkan ke Malaysia,” kata AKP Karyadi, Senin, 15 Januari 2024, dikutip FLORESTERKINI.com dari ANTARA.

Kapolsek Karyadi menyebut, 11 warga NTT itu terdiri 8 orang dewasa dan 3 anak-anak. Mereka dibawa ke Nunukan oleh Yaner Aprianus Koy (30), warga Tanjung Batu, Kabupaten Berau, Kalimantan Timur.

Yaner datang ke Kupang dan mengajak warga NTT untuk ikut ke Nunukan, sembari menjanjikan pekerjaan di perkebunan sawit di Kalimantan Utara dengan gaji Rp3 juta per bulan.

Baca Juga: Inilah Alasan Jalan Trans Flores Belum Ditutup Meski Aktivitas Erupsi Gunung Lewotobi Terus Meningkat

Guna memuluskan rencana 'busuknya' itu, Yaner tidak meminta biaya transportasi. Biaya baru akan dipotong dari gaji usai belasan warga NTT itu bekerja di perkebunan kelapa sawit di Malaysia.

Halaman:

Editor: Ade Riberu

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah