Gelar Rakernas V, PDIP Tak Undang Jokowi dan Gibran, Ternyata Ini Alasannya!

25 Mei 2024, 09:04 WIB
Konferensi pers sebelum pembukaan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) V PDI Perjuangan di Beach City International Stadium Ancol, Jakarta, Jumat (24/5/2024). /ANTARA/HO-PDIP/am.

FLORESTERKINI.com – Hampir seluruh tahapan pelaksanaan pemilu nasional tahun 2024 sudah berakhir. Tinggal menunggu momentum pelantikan para pemenang pemilu seperti caleg terpilih, presiden, dan wakil presiden terpilih.

Meski demikian, dinamika politik tanah air masih terus saja bergelora. Ada partai politik yang pada pemilu Februari 2024 yang lalu saling berseberangan, kini terlihat akrab dan saling mendukung.

Sementara itu, ada juga partai politik yang menolak ‘perselingkuhan’ itu demi tetap menjaga ideologi yang dianutnya selama ini. Salah satunya adalah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).

Baca Juga: Gunung Kelimutu Naik Status ke Level Waspada, BPBD Ende Imbau Masyarakat Tetap Tenang

Seiring dengan pilihan untuk tetap ikut dalam perselingkuhan politik itu, PDIP terus saja berbenah diri menjadi tiang induk oposisi pada pemerintahan periode mendatang.

Salah satu langkah yang ditempuh adalah menyelenggarakan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) V yang berlangsung di Jakarta sejak Jumat, 24 Mei sampai dengan Minggu, 26 Mei 2024.

Rakernas V PDIP akan membahas tiga persoalan pokok, yakni sikap politik, perumusan program kerakyatan, hingga pemenangan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024.

Baca Juga: Nihil Gelar di Musim Kedua, Xavi Hernandez Resmi Dipecat Barcelona

Akan tetapi ada hal menarik yang menjadi perhatian pada momen Rakernas V itu. Presiden Joko Widodo (Jokowi) serta putranya Gibran Rakabuming Raka yang merupakan Wakil Presiden terpilih tidak ikut diundang. Padahal keduanya diketahui merupakan pemimpin yang lahir dari rahim 'banteng moncong putih'.

Ketua Steering Committee (SC) Djarot Saiful Hidayat mengatakan, pihaknya tetap konsisten pada ideologi partai yakni menyuarakan kebenaran dan melaksanakan konstitusi. Ideologi itu juga yang dipegang teguh oleh Megawati Soekarnoputri selaku Ketua Umum.

“Ideologi itulah yang digembleng oleh beliau (Megawati) kepada seluruh kader-kadernya,” ucap Djarot saat konferensi pers di arena Rakernas V PDIP, Jakarta, Jumat, 24 Mei 2024.

Baca Juga: Sidang Praperadilan Wabup Flores Timur APB, Kuasa Hukum Pemohon Lesakkan Peluru Ketiga, Apa Itu?

Sehingga, kata Djarot, apabila ada kader atau anggota partai yang melanggar konstitusi, etika dan moral, maka yang bersangkutan secara langsung tidak lagi menjadi bagian dari PDIP karena melanggar ideologi partai yang tertuang dalam AD/ART.

Dia menuturkan, pelaksanaan Rakernas V merupakan urusan internal partai sehingga hanya mengundang tokoh atau orang yang pro demokrasi. PDIP juga ikut mengundang para cendekiawan, akademisi, masyarakat sipil serta budayawan yang benar-benar berjuang untuk tegaknya demokrasi yang jujur, adil dan bermartabat.

“Oleh sebab itu, yang diundang ini adalah untuk internal partai, yang diundang adalah sahabat-sahabat, para cendekiawan, para akademisi, para civil society, budayawan masyarakat pro demokrasi yang betul-betul berjuang untuk menegakkan demokrasi yang jujur, adil, yang konstitusional, yang bermartabat,” ujar dia.***

Editor: Ade Riberu

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler