"Catatan dari BPBD Kabupaten Lumajang, kerusakan rumah teridentifikasi di beberapa kecamatan, seperti Kecamatan Tempursari (Desa Kaliuling, Desa Tempursari dan Desa Pundungsari), Pronojiwo (Desa Tamanayu, Desa Sidomulyo, Desa Supiturang, Desa Oro Oro Ombo), Pasirian (Desa Gondoruso, Desa Condro), Gucialit (Desa Tunjung, Desa Kertowono, Desa Pakel), Pasrujambe (Desa Pasrujambe), Senduro (Desa Argosari, Desa Wonocempokoayu), Yosowilangun (Desa Kebonsari), Tekung (Desa Tukum)", terangnya.
Selain itu, laporan dari BPBD Kabupaten Malang diketahui bahwa informasi sementara 97 unit rumah rusak.
Baca Juga: Peringatan Dini Cuaca di Provinsi Sulawesi Tenggara, Berpotensi Hujan Sedang Hingga Lebat
Kemudian dari BPBD Blitar dilaporkan bahwa rumah RB 6 unit, RS 85, dan RR 111. Selain itu, kerusakan terjadi pada rumah sakit 1 unit, sekolah 5, tempat ibadah 2 dan kantor 3.
BPBD Kabupaten Jember melaporkan bahwa kerusakan rumah dengan kategori RB 3 unit, RS 11 dan RR 14, sedangkan ada 1 unit masjid rusak sedang.
BPBD Kabupaten Trenggalek menginformasikan sekitar 13 unit rumah rusak dengan kategori ringan hingga berat. Sedangkan kerusakan fasilitas umum lainnya terdiri dari pondok pesantren 1 unit, sarana pendidikan 2, tempat ibadah 2 dan kantor 3.
Baca Juga: Peringatan Dini dari BMKG Terkait Cuaca di Provinsi Jambi Sabtu 10 April 2021
BPBD Kota Malang mencatat rumah RB 2 unit dan RS 1. BPBD Kota Kediri melaporkan gedung IIK Baktiwiyata rusak ringan. Demikian juga di Kabupaten Pasuruan, 1 unit tempat ibadah rusak. Sedangkan di Kabupaten Gresik, BPBD melaporkan rumah RR 1 unit.
Menurut Raditya Jati, BNPB terus memonitor dan melakukan koordinasi dengan BPBD yang wilayahnya terdampak gempa M6,1 untuk terus mengupdate perkembangan dampak gempa tektonik tersebut yang selanjutnya akan dilakukan penanganan pasca insiden.
Untuk diketahui informasi mengenai jumlah korban jiwa dan lain-lain ini masih bersifat sementara, karena BNPB masih terus melakukan pendataan di lapangan.*