Ia mengatakan lagi, adanya PTM penuh dilakukan untuk mencegah adanya learning lost pada siswa.
"Ini untuk mencegah adanya learning lost pada siswa, kalau daerahnya situasinya kondusif dengan tren persebaran Covid-19 rendah bisa segera melaksanakan PTM penuh," ucapnya.
Tito Karnavian kemudian meminta kepada Pemda agar segera menyiapkan skenario perhitungan jumlah vaksin menjelang pemberian vaksinasi Covid-19 penguat (booster) guna mempermudah distribusi vaksin.
"Untuk vaksinasi booster ini akan mulai dilaksanakan tidak hanya di Pulau Jawa, tetapi secara nasional pada tanggal 12 Januari 2022," ujar Tito Karnavian.
Ia mengatakan, menjelang pelaksanaan pemberian vaksinasi penguat tersebut Pemda diminta untuk membuat skenario perhitungan vaksinasi.
"Distribusi vaksin booster ini memang diatur oleh Kemenkes namun daerah perlu membuat skenario perhitungan dan direkapitulasi untuk jumlah Penerima Bantuan Iuran (PBI) BPJS Kesehatan dan yang di luar itu sehingga pendistribusian akan sesuai kriteria dengan jumlah yang pas," ujarnya.
Menurutnya, hal tersebut dilakukan karena vaksinasi Covid-19 penguat memiliki dua skema, yakni berbayar dan gratis bagi PBI BPJS Kesehatan.
"Jumlah kebutuhan vaksin harus diperhitungkan dengan baik karena ini berbeda dengan pelaksanaan vaksinasi sebelumnya," ucapnya.