Ada beberapa teknologi irigasi yang bisa dilakukan. Untuk daerah topografi yang terjal dimana sumber airnya juga terbatas, bisa menggunakan cara irigasi kapiler.
Baca Juga: Satuan Tugas Percepatan Penanganan Covid 19 Laksanakan Rapat Konsilidasi dipimpin Waka Polres Jembra
Prinsip dasar dari irigasi kapiler adalah memanfaatkan air dari sumber mata air atau sungai yang disalurkan menuju bak penampungan secara gravitasi menggunakan pipa dan sejenisnya. Dimana air yang ada di bak penampungan, didistribusikan menggunakan selang plastik kapiler.
Baca Juga: Usia 50 ke Atas Dilarang ke Mal Hingga Makan di Kafe, Simak Faktanya
Sementara itu untuk wilayah berpasir bisa menggunakan cara sumur renteng.
Prinsip kerja dari sumur renteng yaitu menampung air untuk irigasi dalam sebuah bak penampungan yang terhubung dengan bak penampungan lain melalui pipa dibawah tanah, persis seperti prinsip kerja bejana berhubungan.
Tanah berpasir memiliki kemampuan meloloskan air sangat tinggi, sehingga tidak mampu menyimpan air dalam waktu lama.
Baca Juga: Terapi Murah Meriah Untuk Mengobati Nyeri Sendi dan Membakar Lemak Kalori Tubuh
Cara ini memiliki risiko kehilangan air cukup kecil, karena pemberian air dapat menjangkau daerah perakaran secara langsung. Pemberian air cukup efisien karena hanya diberikan pada bak penampungan utama. (**).