WARNAMEDIABALI - Perubahan iklim yang terjadi saat ini telah berdampak pada kehidupan manusia di bumi dan mengharuskan kita untuk melakukan penyesuaian.
Pertanian sebagai salah satu sektor yang sangat rentan terhadap perubahan iklim, sangat memerlukan sebuah teknologi untuk melakukan penyesuaian terhadap tata kelola air.
Letak wilayah Indonesia yang berada di tengah dua samudra (Samudra Atlantik dan Pasific) dan di antara dua benua (Asia dan Australia), telah menyebabkan kompleksitas dan dinamisasi iklim di Indonesia.
Baca Juga: Kelanjutan Kerjasama Polda Bali Dengan Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI Terus Berlanjut
Efek gas rumah kaca yang telah mengakibatkan terjadinya pemanasan global dan perubahan iklim, berdampak pada perubahan pola hujan, meningkatnya suhu udara dan meningkatnya permukaan air laut.
Baca Juga: Gerpal Desa Gebangan Tanam Seribu Bibit Tanaman
Iklim sebagai salah satu faktor yang sangat mempengaruhi atas perilaku pertanian seperti pola tanam, waktu tanam, potensi hujan, kekeringan, serangan hama dan penyakit serta penentuan varitas tanaman yang tepat.
Baca Juga: Jelang HUT Bhayangkara ke 74 Kapolres Klungkung Kembali Serahkan Sembako Kepada Para Pemangku Pura
Dalam hal tata kelola air untuk menghadapi musim kemarau, dapat dilakukan dengan teknologi penyesuaian yaitu: 1. Teknologi panen hujan dan aliran permukaan ; 2. Teknologi irigasi.
Baca Juga: Bagi-bagi Masker di Tempat Wisata Canggu