Padahal, hasil kebun merupakan penopang ekonomi masyarakat untuk membayar pajak dan memenuhi kebutuhan sehari-hari.
"Warga tidak bisa bercocok tanam palawija, kebun yang diserang," ujarnya.*** (Aris Mohamad Fitrian/Pikiran Rakyat)
Sebagian besar isi artikel ini telah diterbitkan sebelumnya oleh Pikiran-Rakyat.com dengan judul: “Kawanan Monyet Teror 21 Kedusunan di Salawu Tasikmalaya, Hasil Kebun Warga Dijarah”.