- Selat Karimata
- Perairan utara Jawa Timur
- Perairan selatan Kalimantan
- Perairan Kotabaru
- Selat Makassar bagian selatan
- Perairan Kepulauan Sabalana-Kepulauan Selayar
- Laut Flores bagian timur
- Perairan Kepulauan Wakatobi
- Perairan Manui-Kendari
- Perairan selatan Kepulauan Banggai-Kepulauan Sula
Baca Juga: Maluku Diguncang Gempa 6,0 Magnitudo, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami
- Perairan Kepulauan Sangihe-Kepulauan Talaud
- Perairan Bitung-Likupang
- Perairan Kepulauan Sitaro
- Perairan selatan Sulawesi Utara
- Laut Maluku
- Perairan Halmahera
- Laut Halmahera
- Laut Seram
- Perairan Pulau Buru-Pulau Ambon-Pulau Seram
- Laut Banda
Baca Juga: BMKG: Gelombang Tinggi Berpotensi Terjadi di Wilayah NTT Beberapa Hari ke Depan, Cek Lokasinya!
- Perairan Kepulauan Sermata-Kepulauan Babar-Tanimbar
- Perairan Kepulauan Kai-Kepulauan Aru
- Perairan Fakfak-Kaimana
- Perairan Jayapura
- Laut Arafuru
- Samudra Pasifik Utara Halmahera-Papua Barat.
Eko Prasetyo mengatakan, khusus untuk gelombang di kisaran lebih tinggi 2,5-4 meter berpeluang terjadi di perairan selatan Lampung, Selat Sunda bagian selatan, Samudra Hindia Barat Kepulauan Mentawai-Lampung, perairan selatan Banten, dan Samudra Hindia Selatan Banten-Jawa Tengah.
Baca Juga: 6 Pulau di NTT Berpotensi Dilanda Rob hingga Besok, BMKG Minta Waspada
Mengingat kondisi tersebut, Eko meminta masyarakat yang tinggal di sekitar wilayah pesisir pantai agar selalu waspada, demikian juga dengan aktivitas pelayaran.
“Perlu diperhatikan risiko tinggi terhadap keselamatan pelayaran. Untuk masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada,” pungkasnya.***