Ini Daftar Pemenang Kompetisi Inovasi Digital Pemilu Election Hackathon 2023, Kategori Media dan Mahasiswa

- 16 Desember 2023, 19:25 WIB
Kompetisi Inovasi Digital Pemilu Election Hackathon 2023.
Kompetisi Inovasi Digital Pemilu Election Hackathon 2023. /Dok. Nakara Foundation

FLORESTERKINI.com – Pemenang kompetisi Election Hackathon 2023 yang diselenggarakan Nakara Foundation bekerja sama dengan UNESCO dan The European Union akhirnya diumumkan pada acara puncak di Bandung, Jumat, 15 Desember 2023 malam. Dari 10 tim terpilih dari kategori mahasiswa dan media, proyek website TAGIH JANJI dari tim ZonaUtara.com (Sulawesi Utara) dan inovasi AI HOAX BUSTER dari tim Universitas Islam Raden Rahmat (Malang) berhasil keluar sebagai juara pertama.

Dalam sambutannya, Ana Lomtadze dari UNESCO menyampaikan, kompetisi itu merupakan bagian dari proyek Social Media 4 Peace UNESCO, yang didanai oleh Uni Eropa. Proyek ini bertujuan untuk mengatasi penyebaran konten berbahaya secara online, sekaligus melindungi kebebasan berpendapat dan mendorong pembangunan perdamaian secara online.

Ana mengungkapkan bahwa akar penyebab, skala, dan dampak disinformasi online dan ujaran kebencian sangatlah kompleks dan menakutkan, namun dampaknya sangat nyata. Meskipun masing-masing konten tampaknya tidak berpengaruh atau tidak melanggar aturan platform, peredaran besar-besaran ujaran kebencian dan disinformasi, yang seringkali saling terkait, telah terbukti memperburuk kekerasan di dunia nyata dan perpecahan dalam masyarakat.

Baca Juga: Hati-Hati! Lagi Marak Penipuan Catut Nama Kajari Sikka, Merugikan dan Masuk Tindakan Terlarang

Mengutip survei yang dilakukan UNESCO di 16 negara, termasuk Indonesia, 85% warga negara khawatir terhadap dampak disinformasi online,  87% masyarakat percaya bahwa disinformasi ini telah berdampak besar pada kehidupan politik di negara mereka.

“Kami paham bahwa tidak ada solusi cepat atau solusi yang bisa diterapkan untuk semua hal dan kami membutuhkan semua orang untuk mengatasi masalah ini. Dalam kerangka proyek Social Media 4 Peace, UNESCO di satu sisi bekerja sama dengan pemerintah, masyarakat sipil, dan platform media sosial untuk mengatasi kesenjangan dalam peraturan dan untuk mempromosikan praktik moderasi konten yang lebih baik, yang berakar pada konteks dan dialog lokal.  Di sisi lain, kami juga mengandalkan mahasiswa dan praktisi jurnalisme dan teknologi,” kata Programme Specialist, Communications & Informations UNESCO For Jakarta Office, Ana Lomtadze.

“Kami mengandalkan kekuatan dan kreativitas mereka untuk menemukan kembali penggunaan teknologi digital dan mengubah budaya menuju ruang cyber yang lebih aman bagi semua orang. Menjelang pemilu, peran mahasiswa dan praktisi jurnalisme dan teknologi akan menjadi kunci dalam memfasilitasi pengambilan keputusan yang tepat dan meningkatkan literasi media dan informasi,” imbuhnya.

Baca Juga: Pix Footwear Kenalkan Koleksi Terbaru di Shopee Finest, Tampil Serasi dengan si Kecil di Hari Spesial

Halaman:

Editor: Ade Riberu


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah