FLORES TERKINI – Pertandingan penutup atau Final Turnamen Antar Alumni 2021 ditampilkan Alumni Kupang vs Alumni Malang, Sabtu 18 Desember 2021.
Masing-masing kesebelasan terlihat melakukan beberapa aktivitas fisik sebelum pertandingan dimulai.
Alumni Kupang sebagai juara bertahan serentak panitia hadir dengan membawa misi tetap mempertahankan piala bergilir tersebut.
Baca Juga: Pertahankan Posisi Ketiga Turnamen Antar Alumni, Isto Balun Bawa Shopia Ledalero Raih Satu Angka
Di pihak Alumni Malang, perjuangan untuk menjadi juara setelah penantian yang panjang adalah misi besar mereka.
Terpantau, kick off babak pertama dimulai pada pukul 16:40 WITA bertempat di Lapangan Mako Brimob Ende, Flores, Nusa Tenggara Timur.
Menit-menit pertama, bola mulai dikuasai Alumni Malang yang memainkan sentuhan bola pendek dari kaki ke kaki.
Baca Juga: Bintang Argentina dan Barcelona Sergio Aguero Telah Undur Diri dari Sepak Bola, Begini Alasannya
Bola terus mengalir dan tampak cukup seimbang penguasaan bola antara Alumni Malang dan Kupang.
Kedua tim menunjukkan bahwa mereka adalah raja final dalam laga Turnamen Antar Alumni 2021.
Masuk pada menit k-5, bola menjadi milik Alumni Kupang sembari para pemainnya memaksimalkan sentuhan tiki-taka.
Akan tetapi, itu tak berlangsung lama. Tekanan dari Alumni Malang tidak hanya mencuri bola, tapi menargetkan bola harus masuk ke gawang Alumni Kupang.
Hal yang tak terduga pun terjadi pada menit yang masih muda, lantaran gol cantik tercipta dan membawa Malang unggul 1-0.
Sayangnya, gol tersebut adalah satu gol bunuh diri yang dilakukan oleh pemain belakang karena tak adanya komunikasi baik antara kiper dan para pemain belakang.
Baca Juga: Drawing Babak 16 Besar Liga Champions 2021 Diulang: Hasilnya Beberapa Big Match Tersaji
Saat masuk menit ke-19, tekanan berarti dari Alumni Kupang tidak cukup mematahkan semangat pertahanan para pemain belakang Alumni Malang.
Satu eksekusi tendangan bebas menit ke-20 dieksekusi oleh pemain berbadan tinggi dengan nomor punggung 13.
Hasilnya, bola melintas di atas mistar gawang dan terdengar riuh sorak dan suara-suara kecewa para penonton di pinggir lapangan.
Serangan demi serangan kedua tim masih saling diteruskan dengan banyak pola permainan pendek hingga crossing jauh.
Malang mengetahui kelebihan Alumni Kupang lantaran nomor 13 memiliki postur badan tinggi.
Dari situ, passing bola rata selalu diperhatikan sambil melihat kondisi di belakang para pemain Alumni Kupang dengan libero Abang Maskur yang rapi memainkan lini belakang.
Baca Juga: SEDANG TAYANG, Link Live Streaming AFF Suzuki Cup 2020 Laos vs Indonesia Minggu 12 Desember 2021
Sesekali Alumni Malang melakukan corssing yang bagus, tapi cara itu tak cukup maksimal untuk menembus pertahanan Kupang.
Hingga jam turun minum, Malang masih memeroleh 1-0 hasil pemberian cuma-cuma dari para pemain Alumni Kupang.
Babak Kedua Tanpa Gol
Perjuangan Alumni Kupang sebagai juara bertahan untuk menembus pertahanan Malang terus dilakukan.
Ketika masuk pada menit ke-39, pemain bernomor punggung 99 hampir menyumbang satu gol terbaiknya ke gawang Malang.
Waktu terus mengalir, tak terasa masuk pada menit ke-65, saat-saat penghabisan, menit paling menentukan untuk Alumni Kupang.
Ketika para pemain Kupang menyerang dan tampak menumpuk di depan gawang Alumni Malang, nomor 75 memiliki peluang emas yang berarti.
Akan tetapi, ketika ayunan kaki kanannya menyentuh bola dari sisi kanan, bola menukik naik di atas mistar gawang.
Satu peluang emas saat menit terakhir ini cukup mengecewakan semua pemain Kupang hingga wasit meniup peluit panjang.
Score yang dicapai pun cukup menyedihkan para pemain Alumni Kupang lantaran satu gol itu adalah hasil gol bunuh diri yang diberikan kepada Alumni Malang.
Usai pertandingan final, Flores Terkini meminta komentar dari pelatih Alumni Malang terkait hasil yang mereka raih.
“Pada dasarnya kedua tim bermain sangat bagus, dari segi hiburan, semua penonton merasa terhibur dan ini pertandingan yang wajar untuk kedua tim,” kata sang pelatih.
“Dalam partai final ini, kami dari Alumni Malang sudah punya target harus menang dan dari segi materi pemain alumni Kupang jauh lebih bagus dari kami,” tambahnya.
Sementara itu, kapten kesebelasan Alumni Kupang Maskur mengaku timnya kurang beruntung dalam laga final ini.
“Gol yang tercipta di babak pertama tersebut terjadi karena kurangnya komunikasi antara kami pemain belakang dengan kiper,” katanya.
Maskur mengatakan bahwa jika tidak tercipta gol tersebut, maka cerita dan hasil pasti tidak seperti yang terjadi sore tadi.
Baca Juga: Pengadilan AS Kembalikan Mandat Vaksin Biden untuk Bisnis Besar, Wewenang OSHA Dipertanyakan
Lebih jauh, Maskur juga menambahkan bahwa materi Alumni Kupang dan Malang sama-sama seimbang dan ini menjadi laga yang sengit.
“Tapi, kami merasa bahwa kami kurang beruntung dan rejekinya ada di Alumni Malang, intinya kita bisa saling bersilaturahmi,” tambahnya.
Dalam sambutan penutup, Koordinator Alumni Kupang juga menekankan bahwa Turnamen Antara Alumni ini akan menjadi ruang silaturahmi dalam semangat persaudaraan.
Usai sambutan, penyerahan hadiah pun diberikan kepada kedua tim yang berlaga sore tadi yakni Alumni Malang sebagai juara dan Alumni Kupang.
Malang berhak memiliki piala bergilir yang membawa mereka sebagai juara sekaligus bersiap untuk menjadi panitia di tahun 2022.***