Network
FLORES TERKINI – Pertandingan antara Alumni STFK Ledalero vs Alumni Makasar, Jumat 17 Desember 2021 memberikan nuansa yang berbeda.
Alumni STFK Ledalero atau Shopia memaksimalkan laga ini dengan mencari 3 angka untuk mengakhiri 10 poin dalam urutan 3 besar.
Hasilnya, perjuangan Alumni STFK Ledalero memberikan nilai cukup maksimal, yakni berani memertahankan serangan Alumni Makasar.
Pertandingan yang dimulai sore tadi memberikan filosofi berbeda bahwa bola itu memang bulat, tapi perlu sentuhan yang bermartabat.
Ketika turun main pada babak pertama, kesebelasan STFK Ledalero atau Shopia memberikan tekanan yang cukup berarti.
Dari tekanan ini, Alumni Makasar tak mampu menerobos ruang gerak alumni STFK Ledalero dengan gol yang berarti.
Baca Juga: 5 Peluang Dibuang Percuma, Alumni STFK Ledalero-Ende Ditahan Imbang Forkam Mataram
Pada menit ke-16:41, peluang gol terbaik sebetulnya menjadi milik Alumni Makasar, tetapi perjuangan itu masih dibendung dengan pertahanan dari Shopia Ledalero.
Bola terus mengalir dari satu pemain ke pemain lain, tetapi perjuangan Alumni Ledalero belum pupus, bahkan tidak pernah mati termakan usia yang terus menua.
Ketika tiba pada menit ke-16:44, tibalah giliran bagi pemain Alumni Makasar untuk mengeksekusi tendangan bebas, tapi tak menghasilkan buah yang baik.
Baca Juga: Tampilkan Permainan Cantik dan Indah, Alumni STFK Ledalero Ende Taklukkan Alumni Jogja 2-1
Sebetulnya, gol tak tercipta sehingga dari tendangan bebas itu, peluang lanjutan masuk ke dalam semangat tendangan corner.
Hasilnya tidak bisa dibayangkan, lantaran nilai yang diraih adalah semua pergerakan bola masih didominasi oleh Alumni Makasar.
Hal yang sangat disayangkan, ketika bola dari para pemain Makasar tiba di kaki pemain bernomor 29, maka di sana gol pun tercipta dengan indah.
Semangat juang dan kerja keras para pemain Alumni Makasar terus menjadi musuh paling mematikan bagi Alumni Ledalero.
Dinamika bola yang mengalir sedemikian tenang ini pun mampu membawa kesan bahwa Alumni Ledalero tidak tinggal diam.
1-0 kemenangan yang dimiliki itu membuat alumni Ledalero menjadi sangat kerdil, tetapi cinta akan bola terus berlangsung indah.
Baca Juga: Bintang Argentina dan Barcelona Sergio Aguero Telah Undur Diri dari Sepak Bola, Begini Alasannya
Tanpa terasa, tekanan yang lambat tapi pasti mulai dimaksimalkan oleh alumni STFK Ledalero-Ende.
Dari geliat perjuangan menghasilkan gol, Alumni STFK Ledalero tidak tinggal diam karena semangat juang untuk menang tidak patah, bahkan mati begitu saja.
Dari perjuangan ini, Alumni STFK Ledalero pun mendapatkan bahan cerita bahwa Alumni STFK Ledalero hidup di laga ini.
Baca Juga: Drawing Babak 16 Besar Liga Champions 2021 Diulang: Hasilnya Beberapa Big Match Tersaji
Tak berlama-lama, tiba giliran tendangan bebas yang dieksekusi oleh pemain tengah paling berbahaya, Isto Balun.
Sosok bertubuh kecil, tetapi memiliki naluri gelandang yang ambisius hingga memiliki target gol, maka isto membuktikan ketajamannya kembali lagi.
Mantan pemain Arsenal Ledalero ini bukan sosok yang biasa, tetapi memiliki pengalaman yang menjadi ruang gerak Alumni STFK dalam mencuri gol-gol terbaik.
Baca Juga: SEDANG TAYANG, Link Live Streaming AFF Suzuki Cup 2020 Laos vs Indonesia Minggu 12 Desember 2021
Pada menit ke 16:49, Isto Balun diberi kepercayaan untuk mengeksekusi tendangan bebas, hingga Dewi Fortuna perlahan mulai berpihak pada Alumni Ledalero.
Tak hanya itu, Isto Balun terus melakukan tekanan yang cukup berarti karena semangat juangnya tak pernah habis.
Hal ini pun tak cukup untuk dilukiskan lantaran perjuangan meraih kemenangan untuk STFK masih berjalan lancar.
Abang Ferdy yang dipasang bergandengan dengan Fr. Iso pun terus menjadi penghancur permainan Makasar.
Ferdy Baba adalah salah satu pemain paling senior dalam tubub STFK Ledalero yang berani menerobos batas ketidakmungkinan itu.
Sebelum menyamakan kedudukan menjadi 1-1, Ferdy telah menjadi salah satu pemain yang sulit ditebak gerak-geriknya.
Hasilnya, semua tak menduga bahwa pada menit ke 17:31, Isto Balun, sosok guru SMAK Syuradikara ini menjadi penentu kemenangan Shopia.
Hal yang ditampilkan Shopia ialah bahwa Isto memberikan degradasi yang rumit bagi Alumni Makasar.
Usai pertandingan dengan hasil 1-1, sang kapten Alumni Makasar, Bung Alex mengatakan dari pertandingan 2x35 menit, Ledalero cukup merepotkan barisan pertahanan Makasar.
“Pada 15 menit awal sampai kami menciptakan gol, itu memang kami unggul dalam semua pertandingan, tetapi setelah unggul, Ledalero dengan pergantian pemain yang sangat efektif, maka terciptalah gol di babak kedua,” kata Aleks.
Aleks memuji eksekusi bola yang dilakukan Isto Balun sebagai gelandang lapangan tengah yang tidak disangka-sangka berani menyamakan kedudukan menjadi 1-1.
Usai gol terbaik lewat eksekusi tendangan bebas, Isto Balun rupanya meyakinkan dirinya bahwa dia harus mencetak satu gol untuk membawa Shopia duduk di peringkat ke-3.
Alhasil, Isto tak sia-sia membuktikan dirinya sebagai pemain senior yang masih tajam dalam laga seru ini.
Namun, Alex masih memberikan beberapa komentar berharga bahwa perang sengit Alumni STFK Ledalero dan Makasar adalah satu hasil yang sangat pas.
“Seperti yang saya bilang di awal bahwa 15 menit pertama stamina kami masih oke, terus senior-senior dengan stamina yang menurun, maka hasilnya demikian.” Tambah Alex yang juga bekerja di Uniflor Ende.
Baca Juga: SEDANG BERLANSUNG, Live Streaming Gratis AFF Suzuki Cup 2021 Indonesia vs Kamboja Kamis Malam Ini
“Artinya dari babak pertama Ledalero memberikan perlawanan yang enak, karena banyak tim yang rapuh untuk mengejar ketertinggalan,” tuturnya.
Sementara itu, Isto Balun merayakan gol terbaiknya dengan menunjukkan bahwa STFK Ledalero tak takut memberikan kesan berbeda di tengah lapangan.
Isto menunjukkan bahwa ketajaman STFK Ledalero bukan barang baru di mata penonton, tetapi hal yang biasa dilakukan dalam situasi sulit di tengah lapangan sepak bola.
Baca Juga: Barcelona Didepak ke Liga Eropa Usai Gagal Menang Lawan Bayern Munchen
Tak berhenti di sini, bung Alex, kapten kesebelasan Alumni Makasar menuturkan bahwa panitia perlu mengubah beberapa keterbatasan yang ada.
“Mungkin turnamen ini dikemas lebih baik saja dan turnamen ini dikemas lebih terfokus saja pada hari Jumat, Sabtu, atau Minggu,” tuturnya.
Lebih jauh, Alex mengatakan, turnamen ini perlu membenahi wasit dan jangan dimulai pada bulan Desember.
“Lebih baiknya kita mulai saja di awal tahun untuk mempertimbangkan teman-teman Kristiani yang menunggu Natal dan Tahun Baru,” tambahnya.
Untuk itu, Bung Alex memuji Alumni Ledalero sebagai tim yang unik dengan perlawanan yang enak dan menakjubkan.
“Hal yang paling penting ialah ketika kita ketemu di jalan, kita sudah bisa saling tegur sapa satu sama lain,” tutup Alex, sosok karyawan yang bekerja di Unifersitas Flores-Ende.***
