Dari puncak gunung, orang melihat pemandangan indah yang tak terlihat dari lembah. Demikianlah dalam kesunyian kudus murid-murid menyaksikan transfigurasi wajah Yesus yang belum pernah mereka lihat sebelumnya.
Dalam peristiwa itu Yesus menunjukkan dua hal. Pertama, keagungan wajah ilahi-Nya yang mahakudus sebagai Putra Allah. Kedua, keindahan asali wajah manusia, yang diciptakan menurut citra Allah dan yang akan dibarui dalam penebusan Kristus.
Musa dan Elia, dua tokoh besar Perjanjian Lama, berbicara dengan Yesus tentang tujuan kepergian-Nya ke Yerusalem.
Dengan itu secara samar dikatakan bahwa transfigurasi sepenuhnya baru akan terjadi di Yerusalem melalui sengsara, wafat, dan kebangkitan Kristus.
Baca Juga: Ketok Palu! Menpan RB Pastikan Tahun 2023 Tidak Ada Pemberhentian Honorer dan PHK Massal
Petrus berkata: "Guru, betapa bahagianya kami berada di tempat ini". Namun Petrus dan rekan-rekannya belum mengerti rahasia Jalan Salib.
Alhasil, mereka harus turun gunung, terus berjalan mengikuti Yesus sampai ke Yerusalem, di mana Almasih akan menuntaskan karya penebusan-Nya.
Itulah Jalan Salib yang harus diikuti setiap murid. Tidak ada jalan lain, tak ada jalan pintas menuju keselamatan!