Network
Yesus Almasih telah menyelesaikan tugas perutusan-Nya di bumi. Kini, Dia memberikan tugas kepada para murid untuk melanjutkan karya-Nya: "Sama seperti Bapa mengutus Aku, demikian juga sekarang Aku mengutus kamu". Ini amanat yang sangat mengejutkan.
Bagaimana mungkin Yesus berani memercayakan karya-Nya yang agung kepada murid-murid yang begitu lemah dan rapuh, yang telah menyangkal Dia dan lari meninggalkan-Nya?
Hal itu hanya mungkin dalam kekuatan Roh Kudus, yaitu Nafas Hidup Ilahi yang diembus Yesus atas mereka: "Terimalah ROH KUDUS". Nafas Tuhan itu lembut halus, tapi Dialah sumber kekuatan hidup yang maha dahsyat.
Nafas Tuhan yang penuh daya cipta itu dipermaklumkan secara luar biasa pada Hari Pentekosta dalam tiga tanda besar, yang kita rayakan di hari agung ini. Berikut selengkapnya tiga tanda besar dimaksud.
Pertama, deru badai yg tidak menghancurkan tapi menghembuskan musim baru ke tengah semesta dan melahirkan Gereja, Umat Allah. Karena itulah St. Arnold Janssen menyebut Roh Kudus sebagai "Musim Semi Abadi", yang senantiasa melahirkan tunas-tunas dan kuntum hidup baru serta memekarkan kesucian di tengah umat beriman.
Baca Juga: Renungan Katolik Minggu Paskah V, 7 Mei 2023: Inilah Makna Yesus sebagai Jalan, Kebenaran, dan Hidup
Kedua, nyala api yang tidak menghanguskan tapi menerangi, menghangatkan, dan memurnikan hati, karena inilah nyala Kehadiran Ilahi yang pernah dilihat Musa dalam belukar duri yang menyala tapi tidak terbakar.
Ketiga, Kabar Gembira didengar dalam aneka bahasa yang tidak mengacaukan, tapi menyatukan, karena Dialah Roh Cinta Kasih yang mempertemukan umat manusia dalam satu bahasa kasih.
