Kemudian terkait berdoa dalam sunyi, doa berarti mengangkat hati kepada Tuhan, atau lebih tepat masuk ke dalam hati Tuhan. Dalam hati Tuhan Maha Agung yang merangkul semesta ciptaan itulah kasih kita pun dimurnikan untuk menjangkau siapa saja yang membutuhkan.
Terakhir, berpuasa tanpa memamerkan diri, bahwa dengan berpuasa, kita membatasi kebutuhan dan kesenangan pribadi supaya kita bisa beramal kepada sesama. Puasa menguatkan solidaritas dan bela rasa bagi mereka yang menderita.
Ketiga program di Masa Tobat atau Puasa itu merupakan kesatuan tindakan ibadah sejati yang berkenan pada Tuhan dan menguduskan kita menjadi umat-Nya. Semoga firman Tuhan ini menuntun kita untuk menjalani Masa Tobat dengan sebaik-baiknya.
Doa
Tuhan, tanda abu yang kami terima hari ini menyadarkan bahwa manusia hanya setitik debu di hadirat-Mu. Namun kasih sayang-Mu tiada berhingga. Maka baruilah dan hidupkanlah kami dalam Roh Kudus menjadi umat suci yang berbakti pada-Mu.
Awal Masa Puasa ini bertepatan dengan Pemilihan Umum di Indonesia. Bimbinglah bangsa kami untuk melakukan pertobatan nasional dari tindak kekerasan melawan hak-hak asasi manusia.
Sinarilah rakyat Indonesia dengan ilham Roh Kudus untuk memilih pemimpin-pemimpin yang baik, agar kami boleh hidup bersama dalam suasana aman dan damai sejahtera seturut kehendak-Mu yang kudus. Amin.***
Disclaimer: Renungan Katolik ini sejatinya disusun dan dibawakan oleh Pater Leo Kleden SVD, kemudian dibagikan lagi di sini dengan perubahan seperlunya, dengan maksud dan tujuan evangelisasi di media sosial.