TAK PUNYA ADAB! Katedral Canterbury Jadi Tempat Pesta Disko, Umat Kristen Meradang!

- 18 Februari 2024, 15:24 WIB
Para muda mudi Ukraina sedang berpesta di saat negaranya diserang Rusia.
Para muda mudi Ukraina sedang berpesta di saat negaranya diserang Rusia. /Ilustrasi

Pesta disko tersebut mewajibkan pengunjung membayar biaya masuk sebesar 31 poundsterling, atau sekitar Rp609 ribu.

Skorownski berencana untuk mengorganisir demonstrasi damai bersama sekitar 30 umat Kristen lainnya, menentang keputusan pimpinan katedral yang memperbolehkan acara disko di tempat bersejarah tersebut.

"Jika kita tidak melawan, kuil kuno kami ini akan berubah menjadi kelab malam betulan. Dan keimanan Kristen di negara ini akan musnah. Kami akan menjaga tempat ini seusai dengan fungsi aslinya, sebagai tempat untuk memuja Tuhan," pungkas Skorownski.

Sebuah jajak pendapat pun digelar mengenai acara silent disco tersebut. Hasilnya, sebanyak 54 persen warga setempat ternyata setuju dengan event disko tersebut. Sementara itu, 46 persen sisanya menolak event disko di Katedral Canterbury.

Baca Juga: Renungan Katolik Minggu Biasa VI, 11 Februari 2024: Ini Kisah Orang Kusta dari Zaman Kita

"Katedral akan tetap menjadi elemen penting dalam kehidupan masyarakat, yang melampaui peran utamanya sebagai tempat ibadah Kristen."

"Selama berabad-abad, katedral ini telah menjadi tuan rumah bagi berbagai acara termasuk tarian dan perayaan lainnya."

"Alkitab bahkan mencatat peristiwa penobatan Raja David di dalamnya. Saya akan memastikan bahwa setiap acara yang diselenggarakan tetap menghormati dan menjaga martabat katedral," ungkap Dr. Monteith, pemimpin Katedral Canterbury.***

Halaman:

Editor: Konrad Nedu


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x