Fakta atau Hoaks, Benarkah Vaksin Covid-19 Mengandung Luciferase dan Bisa Jadi Alat Pelacak?

15 April 2022, 20:18 WIB
Hoaks terkait vaksin Covid-19 mengandung enzim Luciferase yang disebutkan dapat digunakan sebagai alat pelacak dalam tubuh. /covid19.go.id

FLORES TERKINI - Beredar sebuah informasi bahwa vaksin Covid-19 mengandung enzim Luciferase yang disebutkan dapat digunakan sebagai alat pelacak dalam tubuh.

Informasi yang tersebar melalui aplikasi TikTok tersebut juga menyebutkan bahwa untuk melancarkan kode mRNA maka harus mengubah sistem kekebalan agar tubuh tidak menganggap mRNA palsu sebagai ancaman.

“Baiklah. Jadi, ada bahan yang disebut dengan LUCIFERASE (SM-102). Yang bisa Melacak-mu. Temanku dilaporkan atas tuduhan menggunakan Paspor Vaksin Palsu. (Padahal sudah terdata). Dia melewati (Scanner) di Bandara untuk Penerbangan Internasional. Tau apa yang mereka bilang ? “Kami tahu Kau tidak disuntik Vaksin”. Tahu kenapa? Karena, mereka menaruh sesuatu didalam Vaksin untuk melacak-mu…,” demikian narasi dalam video TikTok tersebut.

Baca Juga: LIMITED EDITION! Realme Luncurkan Ponsel Edisi Khusus Free Fire, Ini Spesifikasi dan Harganya

Lantas, bagaimanakah fakta sebenarnya? Yang pastinya, klaim tersebut salah. Faktanya enzim luciferase bukanlah bahan dalam vaksin virus Covid-19 mana pun.

Demikianpun vaksin virus corona juga tidak mengandung alat pelacak seperti yang terdapat dalam klaim tersebut.

Dikutip dari covid19.go.id, Enzim Luciferase hanya digunakan dalam penelitian Covid-19 karena kemampuannya menghasilkan cahaya membantu para peneliti melacak bagaimana virus dan vaksin berinteraksi dengan sel.

Baca Juga: Jadwal Acara dan Live Streaming tvOne 15 April 2022, Saksikan Kabar Arena dan Perempuan Bicara

Kemudian melansir Who.int, terdapat beberapa vaksin dengan beberapa cara kerja yang berbeda.

Salah satu di antaranya adalah vaksin virus tidak aktif atau dilemahkan, yang menggunakan bentuk virus yang telah dilemahkan atau tidak aktif sehingga tidak menyebabkan penyakit tetapi tetap menghasilkan respons imun.

Kemudian vaksin berbasis protein, yang menggunakan fragmen protein atau cangkang protein yang tidak berbahaya yang meniru virus Covid-19 untuk menghasilkan respons imun dengan aman.

Baca Juga: BURUAN DAFTAR! Cara Ikut Turnamen Hari Raya dan Dapatkan Rp50 Juta dari Baim Wong Setiap Minggu

Selanjutnya vaksin vektor virus, yang menggunakan virus aman yang tidak dapat menyebabkan penyakit tetapi berfungsi sebagai platform untuk memproduksi protein virus corona untuk menghasilkan respons imun.

Terakhir, vaksin RNA dan DNA, yaitu pendekatan mutakhir yang menggunakan RNA atau DNA yang direkayasa secara genetik untuk menghasilkan protein yang dengan sendirinya memicu respons imun dengan aman.

Dengan demikian klaim vaksin mengandung Luciferase dan alat pelacak adalah klaim yang salah dan masuk ke dalam kategori konten yang menyesatkan.***

Editor: Ade Riberu

Sumber: covid19.go.id

Tags

Terkini

Terpopuler