Deretan Mitos yang Menyelubungi Konflik Israel dan Palestina

16 Mei 2021, 18:33 WIB
Mitos Israel-Palestina. /Pixabay/edu_castro27

FLORES TERKINI - Konflik Israel dan Palestina semakin memanas. Entah dengan alasan apa, beberapa hari belakangan ini Israel terlihat semakin beringas menyerang Palestina, khususnya pasukan Hamas.

Kabarnya, konflik ini berawal dari aksi Israel yang menggusur dan mengusir beberapa keluarga Palestina di Kota Yerusalem.

Kabar lainnya mengatakan kalau akibat pengusiran itu, orang Palestina marah lalu bentrok dengan polisi Israel yang berimbas terjadinya penembakan jemaah muslim yang sedang berada di Masjid Al-Aqsa untuk beribadah.

Baca Juga: Hamas Tegaskan Akan Ada Lebih Banyak Roket Ditembakkan ke Tel Aviv

Sejak bentrokan itulah, suasana mencekam terus berlangsung hingga Israel melakukan agresi darat dan udara terhadap Palestina. Banyak jiwa melayang, gedung-gedung hancur berantakan.

Memang konflik kedua negara kali ini bukan yang pertama. Konflik ini bisa disebut sebagai konflik abadi, karena sudah berlangsung selama 100 tahun.

Perlu diketahui pula, sepanjang 100 tahun konflik Israel dan Palestina ini ternyata memiliki beberapa mitos yang menyelubunginya.

Baca Juga: Perdana Menteri Israel Sebut Hamas Sengaja Bersembunyi di Balik Warga Sipil Palestina sebagai Perisai

Mari kita bedah satu persatu mitos-mitos yang selama ini menyelubungi konflik yang terjadi di tepi barat itu.

  1. Konflik Agama

Meski masing-masing negara berpenduk campuran Muslim dan Yahudi, namun Israel dikenal sebagai negara dengan Mayoritas Yahudi, sementara Palestina berpenduduk mayoritas beragama Muslim.

Baca Juga: Israel Klaim Serangan ke Hamas Demi Perdamaian, Stabilitas, dan Keamanan di Timur Tengah

Sepanjang sejarah terjadinya konflik, perseteruan kedua negara ini bukan perseteruan agama. Masalah nyatanya adalah pencaplokan tanah, pengusiran serta pembersihan etnis.

  1. Masalah Pendudukan Tanah

Dasar masalah lain konflik ini adalah adanya perlakuan yang tidak adil terhadap penduduk asli seperti diusir, dibunuh dan lainnya sementara tanahnya diduduki dan dikuasai selama puluhan tahun.

Baca Juga: Bicara dengan Beberapa Pemimpin Negara, Jokowi: Agresi Israel Harus Dihentikan

Masalah ini sangat rumit mengingat masing-masing pihak memiliki narasi yang berbeda terkait kepemilikan tanah. Kita mesti banyak baca sejarah untuk memurnikan masalah ini.

  1. Palestina Menolak Kesepakatan

Jika baca sejarah masa lalu, maka kita akan sampai pada waktu ketika PBB mengadakan perjanjian damai antar kedua negara tahun 1947.

Dalam proses pembagian wilayah, Isreal justru mendapat alokasi tanah sebesar 55 persen, lebih besar daripada Palestina.

Baca Juga: Israel Kuasai Ruang Bawah Tanah Milik Hamas, Indonesia Desak PBB Secepatnya Bertindak

Karena hal inilah, Palestina dalam hal ini Hamas tidak terima dengan hasil kesepakatan tersebut. Palestina juga tidak diberi peluang untuk memperjuangkan Yerusalem.

  1. Palestina Menolak Perdamaian

Narasi seperti ini dipahami sebagai salah satu upaya mendiskreditkan orang Arab pada umunya yang dikenal keras, irasional, tidak demokratis, dan lain-lain.

Baca Juga: Terus Serang Palestina, Benjamin Netanyahu: Ini Belum Berakhir, Hamas Harus Membayar Semua Perbuatan Mereka

Padahal yang terjadi sebenarnya Palestina berani berontak karena kelakuan Israel yang melakukan invasi dan penindasan yang brutal.

Palestina sejatinya menginginkan perdamaian hanya yang selalu mereka tekankan adalah keadilan.***

Editor: Eto Kwuta

Tags

Terkini

Terpopuler