Israel-Palestina Makin “Panas”, 2 Warga Jadi Tumbal Aksi Penggerebekan Kontra Terorisme

15 April 2022, 11:45 WIB
Seorang kerabat dari seorang Palestina yang tewas saat bentrok dengan pasukan Israel menangis di sebuah rumah sakit, di Jenin, Tepi Barat. /REUTERS/Mohamad Torokman/WSJ/cfo (REUTERS/MOHAMAD TOROKMAN

FLORES TERKINI - Sebanyak dua warga sipil asal Palestina menjadi korban atas aksi penggerebekan yang disebut tentara Israel sebagai "kegiatan kontra terorisme".

Dua warga Palestina tersebut dibunuh pasukan Israel dalam penggerebekan di wilayah pendudukan Tepi Barat pada Kamis, seperti dikatakan otoritas Palestina.

Dikutip dari ANTARA, insiden itu terjadi sebelum fajar di dua kota di kawasan Jenin, di mana warga setempat mengatakan pasukan Israel melakukan sejumlah penangkapan.

Baca Juga: NATO Diancam Rusia Jika Nekat Melakukan Hal Ini, Serangan Nuklir Siap Melesat?

Juru bicara militer Israel mengatakan bahwa tentaranya membalas dengan peluru tajam setelah "puluhan warga Palestina menyerang para prajurit, menembaki pasukan, dan melempari mereka dengan IED (alat peledak), membahayakan keselamatan mereka".

Sementara itu Kementerian Kesehatan Palestina melaporkan bahwa empat warga Palestina lainnya terluka, selain dua warga yang telah dibunuh itu.

Penggerebekan dilakukan militer Israel di Tepi Barat setelah serangan oleh dua warga Palestina dari wilayah itu dan tiga warga minoritas Arab yang telah membunuh 14 orang di Israel sejak akhir Maret.

Baca Juga: Jadwal Acara dan Live Streaming MNCTV 15 April 2022, Nonton IYC Barcelona vs Atletico Madrid

Perdana Menteri Israel Naftali Bennett sebelumnya mengatakan bahwa tak ada batasan bagi pasukan keamanan untuk memerangi apa yang disebutnya sebagai "gelombang baru terorisme".

Sedikitnya 25 warga Palestina telah tewas oleh pasukan Israel sejak Januari.

Tentara Israel di Tepi Barat pada Rabu menembak mati tiga warga Palestina, termasuk seorang remaja dan pengacara anti permukiman.

Baca Juga: Tandatangani Aturan Soal THR dan Gaji ke-13, Jokowi Pastikan ASN hingga Polri Dapat Jatah Tambahan

Peristiwa itu memicu rentetan protes di Kota Ramallah dan Bethlehem pada Kamis.

Pejabat senior Otoritas Palestina Hussein Al-Sheikh mengatakan di Twitter komunitas internasional telah "kehilangan kredibilitas karena kebisuannya" terhadap apa yang disebutnya sebagai tumpahan darah orang Palestina oleh "tentara pendudukan Israel".

Kelompok-kelompok bersenjata Palestina mengancam akan melakukan pembalasan.

Baca Juga: Jadwal Acara dan Live Streaming NET TV 15 April 2022, Saksikan Zalim dan Kurulus Osman 2

"Tak ada cara untuk mencegah pendudukan dan menghalangi kejahatan mereka kecuali lewat perlawanan dan konfrontasi secara komprehensif," kata Islamic Jihad di Gaza dalam pernyataan.

Pimpinan kelompok itu mengatakan aksi militer Israel di Tepi Barat bisa mengundang serangan roket dari Gaza.

Ketegangan meningkat di Israel dan wilayah Palestina yang diduduki saat bulan suci Ramadhan tiba bersamaan dengan Paskah Yahudi tahun ini.

Baca Juga: KABAR GEMBIRA! Jokowi Ungkap Besar Bonus Tukin dari THR dan Gaji 13 untuk PNS

Tahun lalu terjadi beberapa bentrokan antara warga Palestina dan polisi Israel pada malam bulan puasa.

Pemindahan warga Palestina di Yerusalem Timur dan penggerebekan Masjid Al Aqsa – tempat paling suci ketiga dalam Islam – oleh polisi menyulut perang Israel-Gaza selama 11 hari yang menewaskan 250 warga Palestina di Gaza dan 13 orang di Israel.

Dalam perang Timur Tengah 1967, Israel merebut Tepi Barat, Jalur Gaza dan Yerusalem Timur –wilayah di mana rakyat Palestina berjuang untuk mendapatkan kenegaraannya.

Putaran terakhir perundingan damai kolaps pada 2014.***

Editor: Ade Riberu

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler