Jelang Hari Kebebasan Pers Dunia, Paus Fransiskus Sanjung Wartawan yang Berani Melaporkan Luka Kemanusiaan

2 Mei 2022, 16:57 WIB
Paus Fransiskus. /Ancis Ama/FLORES TERKINI/Kolase Foto PNGEGG

FLORES TERKINI – Menjelang Hari Kebebasan Pers Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang jatuh pada 3 Mei besok, Paus Fransiskus menyampaikan sanjungannya kepada wartawan.

Paus Fransiskus mengatakan, dirinya membela kebebasan pers dan menyanjung awak media yang berani melaporkan "luka kemanusiaan”.

Selain itu, Pemimpin Negara Vatikan itu turut memberikan penghormatan kepada para wartawan yang gugur selama menjalankan tugas mereka, yang disampaikannya dalam misa di hari minggu kemarin di Vatikan.

Baca Juga: Masuk Musim Kemarau, BMKG Imbau Masyarakat NTT Waspadai Kebakaran Hutan dan Lahan

Dalam kotbahnya di alun-alun St. Peter, Paus menegaskan bahwa tanggal 3 Mei besok adalah Hari Kebebasan Pers Dunia PBB.

“Saya mempersembahkan penghargaan kepada awak media yang membayar langsung untuk hak ini,” kata Paus sambil mengutip statistik bahwa 47 jurnalis gugur dan lebih dari 350 lainnya dibui tahun lalu, tanpa memberikan sumber statistiknya, demikian diberitakan ANTARA, Senin 2 Mei 2022.

Sementara itu, organisasi PBB yang mendukung Hari Kebebasan Pers Dunia, UNESCO, awal tahun ini mengatakan bahwa 55 jurnalis dan pekerja media telah gugur sepanjang tahun 2021.

Baca Juga: SINOPSIS GOPI Senin 2 Mei 2022: Gopi Masuk Rumah Sakit Jiwa, Premlatha Teteskan Air Mata Palsu

“Terkhusus terima kasih bagi mereka, yang dengan berani, memberitakan kepada kita tentang luka kemanusiaaan,” kata Paus.

Pada April kemarin, paus memberikan penghargaan kepada para wartawan yang gugur saat meliput perang Rusia dan Ukraina.

Paus Fransiskus mengharapkan, Tuhan akan membalas mereka karena telah melayani kebaikan bersama.

Baca Juga: Ditemani Kaesang, Presiden Jokowi dan Ibu Iriana Gelar Shalat Idul Fitri di Halaman Gedung Agung

Di sisi lain, organisasi perlindungan wartawan Commitee to Protect Journalist mengatakan bahwa pihaknya telah mencatat tujuh jurnalis gugur saat meliput perang di Ukraina.

Komite yang bermarkas di New York itu mengatakan masih menyelidiki apakah masih ada jurnalis-jurnalis lain yang terbunuh saat menjalankan tugas mereka.

Reporters Without Borders, yang berbasis di Paris, menyebutkan telah mencatat beberapa serangan langsung kepada jurnalis yang memakai pita lengan bertuliskan "pers" di Ukraina.***

Editor: Ade Riberu

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler