FLORES TERKINI - Kabar mengejutkan datang dari negeri gingseng, Korea Selatan. Banyak orang dikabarkan tumbang, diduga karena sesak nafas.
Seperti tahun-tahun sebelumnya, perayaan Halloween di Korea Selatan selalu dipadati pengunjung.
Perayaan ini sendiri terpusat di kawasan Itaewon, Korea Selatan. Dan seperti tahun ini, jelang perayaan Halloween, pengunjung mulai terlihat membludak.
Akibatnya, dalam berbagai informasi yang sedang beredar, banyak orang dilaporkan tumbang di tengah kerumunan ribuan orang yang memadati kawasan Itaewon.
Berdasarkan unggahan akun Twitter @tanyarlfes, dikabarkan situasi di sekitar Itaewon sulit dikendalikan akibat membludaknya pengunjung.
Ribuan orang terlihat berdesak-desakan dan sulit bergerak. AKibatnya beberapa pengunjung terlihat berjatuhan karena susah bernafas.
Baca Juga: Pembukaan Pesparani Nasional II di Kupang, Ini Pesan Penting Menag Yaqut
"Serem banget gais di itaewon korea ada insiden BARU AJA NIH sekitar 40 menitan lalu, acara halloween, berdesakan dan susah nafas bahkan ada 'dugaan' penyebaran LSD dalam bentuk permen.. beneran itu desakannya parah banget, sesak," tulis @tanyarlfes dalam utasnya.
Sementara itu, menurut laporan koreaboo.com, setidaknya ada sekitar 50 orang menderita serangan jantung dan menerima CPR di jalan.
"Pejabat darurat dilaporkan menerima setidaknya 81 panggilan dari orang-orang di Itaewon yang mengatakan mereka mengalami kesulitan bernapas," bunyi laporan tersebut.
Baca Juga: Hari ke-5 Pencarian, 20 Orang Masih Hilang Pasca Tragedi Terbakarnya Cantika Express 77
Dengan terjadinya insiden ini, Presiden Yoon Suk Yeol akhirnya mengeluarkan instruksi kepada para pejabat untuk memberikan pertolongan pertama.
Sementara Han Duck Soo selaku Perdana Menteri meminta para pejabat untuk memberikan tindakan terbaik untuk mengurangi kerusakan.
Bahkan Walikota yang sedang kunjungan dinas ke Eropa memutuskan untuk pulang ke Seoul akibat insiden yang terjadi di sekitar Itaewon ini.
Meski petugas telah dikerahkan pemerintah, namun upaya membubarkan kerumunan sulit dilakukan. Hal ini disebabkan oleh padatnya pengunjung yang mengakibatkan orang-orang sulit bergerak.***