Joe Biden Singgung China dalam Kaitan dengan Negara Superpower, Dubes China: China Tak Ingin Bersaing

- 26 Maret 2021, 18:47 WIB
Presiden Amerika Serikat Joe Biden.
Presiden Amerika Serikat Joe Biden. /The Guardian

FLORES TERKINI - Persaingan global saat ini seakan memasuki babak baru. China dengan kekuatan ekonominya yang mulai meroket, disinyalir bakal mampu menyaingi dominasi Amerika Serikat.

Amerika Serikat memang telah dikenal sebagai negara adikuasa dengan kemampuan ekonominya yang luar biasa. Tak pelak, jika Amerika disebut-sebut sebagai pemimpin dunia.

Konteks ini memang menemui titik relevansinya dalam sejarah tatanan global.

Namun, seiring perkembangan, kekuatan Amerika Serikat di pentas global seakan menemui lawannya. China kini hadir dengan kekuatan ekonominya yang mulai menunjukkan daya saingnya di ranah global.

Baca Juga: Tak Lagi Dibutuhkan, Barcelona akan Jual Coutinho di Bursa Transfer Musim Panas

Tak sedikit dari para pengamat ekonomi dan politik global menilai bahwa China bakal menjadi suksesor Amerika Serikat dalam panggung global.

Dengan kalimat lain, tatanan dunia saat ini ditenggarai sedang bergerak ke arah baru yang mana China diprediksikan akan hadir sebagai kekuatan sentral baru dunia, mereposisi Amerika Serikat.

Hal inilah yang barangkali membuat Presiden Amerika Serikat, Joe Biden mengungkapkan niatnya untuk mencegah China melewati Amerika Serikat menjadi negara yang paling kuat di dunia.

Baca Juga: Andin Curigai Elsa dan Mamanya Kompromi di Belakang Layar, Bocoran Ikatan Cinta Sabtu 27 Maret 2021

Bahkan Joe Biden cukup berterus terang tatkala ia mengungkapkan perihal kemungkinan China bakal menjadi negara terkemuka di dunia.

"China memiliki tujuan keseluruhan, menjadi negara terkemuka di dunia, negara terkaya di dunia, dan negara paling kuat di dunia," kata Joe Biden kepada wartawan di Gedung Putih sebagaimana dikutip Floresterkini.com dari Pikiran Rakyat.com dalam artikel "Joe Biden Sebut China Tidak Akan Lampaui AS Sebagai Negara Paling Kuat di Dunia".

Joe Biden pun menyinggung soal Xi Jinping yang sama seperti Presiden Rusia saat ini, Vladimir Putin. Menurut Biden baik Putin maupun Xi Jinping adalah sama-sama otokrat yang percaya bahwa demokrasi akan mengalami disfungsi dalam dunia yang semakin kompleks.

"Dia (Xi Jinping) salah satu orang, seperti Putin, yang berpikir bahwa otokrasi adalah gelombang masa depan, (dan) demokrasi tidak dapat berfungsi di dunia yang selalu kompleks," pungkas Joe Biden.

Baca Juga: Sertifikat Vaksinasi Covid-19 Tidak Boleh Diunggah di Media Sosial, Ini Penjelasan Jubir Siti Nadia Tarmizi

"Dia (Xi) tidak memiliki demokrasi, tapi dia pria yang cerdas, pintar," ujarnya lagi.

Di sisi lain, duta besar China untuk Amerika Serikat, Cui Tiankai membeberkan apa sebenarnya yang menjadi tujuan China.

"Tujuan kami bukan untuk bersaing atau menggantikan negara lain. Ini tidak pernah menjadi strategi nasional kami," kata Cui Tiankai.

Tak hanya itu, Cui Tiankai juga menegaskan bahwa China tidak memiliki ambisi global untuk memecah dunia.

Baca Juga: Pihak BPOM RI Tegaskan Vaksin dengan Masa Kedaluwarsa Pendek Secepatnya Didistribusikan

"Kami tidak berpikir ada upaya untuk membagi dunia menjadi kubu yang berbeda atau bahkan membangun blok militer yang konfrontatif, kami tidak berpikir bahwa pendekatan semacam ini adalah solusi," tegas Tiankai.

Dalam konteks  persaingan global saat ini, keberadaan China di panggung global memang terus menjadi sorotan.

Kekuatan ekonomi China memang telah menjadi pembeda yang mungkin saja akan menjadi superpower baru menggeser dominasi Amerika serikat.*** (Julkifli Sinuhaji/Pikiran Rakyat)

Editor: Ade Riberu

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah