Akibat Pandemi Covid-19, SOFI Melaporkan Kelaparan Meningkat Paling Banyak di Afrika

- 14 Juli 2021, 16:40 WIB
Ilustrasi Kelaparan di Afrika.
Ilustrasi Kelaparan di Afrika. /Portal Jember /

Laporan SOFI 2021 mencatat kenaikan kelaparan paling tajam terjadi di Afrika, di mana 21 persen orang, sekitar 282 juta diperkirakan kekurangan gizi.

Namun, lebih dari separuh orang yang kekurangan gizi di dunia tinggal di Asia, 418 juta, atau 9 persen dari populasi. Di Amerika Latin, 60 juta, atau 9,1 persen orang kekurangan gizi.

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengatakan "data tragis" baru menunjukkan bahwa antara 720 juta dan 811 juta orang di dunia menghadapi kelaparan tahun lalu - sebanyak 161 juta lebih banyak daripada tahun 2019.

Baca Juga: Penulis Demokrasi Terkenal Alexis De Tocqueville Kembali Disinggung Gereja, Ada Apa?

Lebih dari 2,3 miliar orang, yang mewakili 30 persen dari populasi global, tidak memiliki akses sepanjang tahun ke makanan yang memadai, menurut laporan itu.

Kelaparan Meningkat

“Meskipun ada peningkatan 300 persen dalam produksi pangan global sejak pertengahan 1960-an,” kata Sekjen PBB.

Baca Juga: Haiti Tidak Aman, Penangkapan Para Pembunuh Presiden Jovenel Moise Sedang Dikerahkan

“Malnutrisi adalah faktor utama yang berkontribusi terhadap berkurangnya harapan hidup di dunia yang berlimpah, kami tidak memiliki alasan bagi miliaran orang untuk tidak memiliki akses ke makanan yang sehat. Ini tidak bisa diterima," katanya lagi.

Emily Farr dari organisasi kemanusiaan Oxfam juga mengatakan pandemi itu adalah pukulan terakhir bagi jutaan orang yang sudah terpukul oleh dampak konflik, guncangan ekonomi, dan krisis iklim yang memburuk.***

Halaman:

Editor: Eto Kwuta

Sumber: Vatican News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah