Tetapi Tuli Bayis, pengacara Jawar dari partai Kongres Federalis Oromo dan lainnya, mengatakan kepada kantor berita The Associated Press bahwa mereka menolak untuk meninggalkan fasilitas penjara karena perintah untuk pembebasan mereka datang pada sore hari.
“Mereka memiliki risiko keamanan, jadi mereka lebih suka keluar dari fasilitas pemasyarakatan di siang hari,” kata Tuli dilansir Aljazeera.
Baca Juga: Roket Militan Palestina Meledak di Tel Aviv, Israel Lancarkan Serangan
Tuli menambahkan bahwa dia tidak yakin mengapa perintah pembebasan mereka datang sekarang.
"Kami dengar ini amnesti, itu yang kami tahu sekarang," tambahnya.
Kementerian Kehakiman Ethiopia mengatakan amnesti untuk Jawar dan Nega diberikan untuk membuat dialog nasional yang akan datang sukses dan inklusif.
Baca Juga: Proposal Kontroversial Gambar Ulang Peta Pemilihan Kashmir Picu Kecemasan dan Kemarahan
Anggota parlemen Ethiopia pada 29 Desember menyetujui RUU untuk membentuk komisi untuk dialog nasional di tengah tekanan internasional untuk negosiasi guna mengakhiri perang.
Penyiar negara juga menyebut beberapa pejabat senior dengan partai Front Pembebasan Rakyat Tigray yang memerintah sebagai diberikan amnesti dan mengatakan mereka akan segera dibebaskan.
Mereka termasuk Sebhat Nega, Kidusan Nega, Abay Woldu, Abadi Zemu, Mulu Gebregziabher dan Kiros Hagos.