Aktivis Ramy Shaath yang Baru Bebas dari Penjara Kecam Mesir Hari Ini adalah Penjara Besar

- 28 Januari 2022, 16:09 WIB
Ilustrasi penjara. Aktivis Mesir-Palestina Ramy Shaath mengecam Mesir sebagai "sel besar" beberapa minggu setelah pembebasannya dari penjara dan keberangkatan ke Prancis.
Ilustrasi penjara. Aktivis Mesir-Palestina Ramy Shaath mengecam Mesir sebagai "sel besar" beberapa minggu setelah pembebasannya dari penjara dan keberangkatan ke Prancis. /Tangkapan layar kanal YouTube AD Channel

Baca Juga: Eropa Belum Sampai pada Kata Sepakat Soal Bagaimana Menangani Krisis Ukraina, Ini Permintaan Emmanuel Macron

Meskipun dia mengatakan ancaman juga dilakukan terhadap keluarganya di Mesir, dia menambahkan akan tetap bersuara.

"Saya pribadi tidak bisa tidur setiap malam memikirkan ratusan teman dan ribuan orang Mesir yang tidak bersalah masih membusuk di neraka dan tidak membicarakan mereka," katanya.

Tetapi Shaath masih memiliki harapan untuk “Mesir yang lebih baik, Mesir yang lebih manusiawi, di mana saya dapat kembali dan tinggal, di mana putri saya dapat hidup dengan aman bersama keluarganya”.

Baca Juga: Informasi Baru Terkait Pesta Ulang Tahun pada 2020 Kembali Menekan PM Inggris Boris Johnson

Dia mengatakan BDS adalah “cara tanpa kekerasan untuk memerangi pendudukan dan kediktatoran dan bahwa hubungan regional yang berkembang antara Mesir dan Israel telah membuat pemerintah Mesir tidak ingin mendengar apa pun secara internal tentang Palestina.

Shaath mengatakan penentangannya terhadap pemulihan hubungan antara Israel dan negara-negara Arab yang ditengahi oleh pemerintahan Trump sebelumnya di Washington adalah pemicu terakhir untuk penangkapannya.

"Itulah yang saya dengar secara internal, bahwa posisi saya terhadap 'kesepakatan abad' Donald Trump dan [Jared] Kushner dan posisi saya terhadap peran Mesir di dalamnya adalah yang akhirnya memutuskan penangkapan,” katanya.

Baca Juga: Uni Emirat Arab Lakukan Aksi Cegat dan Hancurkan 2 Buah Rudal Balistik Houthi yang Menargetkan Negaranya

Namun demikian, Shaath mengatakan dia tidak berpikir pemberontakan Musim Semi Arab dekade terakhir gagal.

Halaman:

Editor: Eto Kwuta

Sumber: Aljazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah