Ekonomi Sri Lanka Kritis, Warga Perantau Tolak Berikan Sumbangan yang Diminta Pemerintah

- 14 April 2022, 16:07 WIB
Ilustrasi krisis ekonomi.
Ilustrasi krisis ekonomi. //Pixabay

FLORES TERKINI - Kondisi ekonomi Sri Lanka saat ini benar-benar terpuruk bahkan sangat kritis.

Oleh karena itu pemerintah Sri Lanka mendesak warganya yang ada di perantauan di luar negeri guna mengirim uang ke negara untuk membantu membeli kebutuhan pokok dan bahan bakar pada Rabu 13 April 2022.

Desakan tersebut dikeluarkan bank sentral Sri Lanka setelah negara pulau tersebut bangkrut dan mengumumkan gagal bayar utang luar negeri senilai 51 miliar dollar AS (Rp 732 triliun).

Baca Juga: Profil Wirda Mansur, Gadis yang Viral Usai Tanggapi Pernyataan Ayahnya

Sri Lanka saat ini berada dalam cengkeraman krisis ekonomi terburuk sejak merdeka pada 1948.

Beberapa hari terakhir, negara tersebut kekurangan barang-barang penting yang parah bahkan hingga pada pemadaman listrik.

Aksi protes juga terjadi menuntut pemerintahan Presiden Sri Lanka Gotabaya Rajapaksa mundur karena harga kebutuhan pokok yang melambung.

Baca Juga: Jadwal Acara dan Live Streaming RCTI 14 April 2022, Saksikan Tukang Ojek Pengkolan dan Amanah Wali S6

Untuk mengantisipasi kondisi negara, Gubernur bank sentral Nandalal Weerasinghe mengatakan sangat membutuhkan perantau di luar negeri dan diaspora untuk mendukung negara pada saat yang genting dengan menyumbang devisa yang sangat dibutuhkan.

Halaman:

Editor: Max Werang

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah