Menlu Retno mengatakan bahwa evakuasi tersebut bukanlah hal yang mudah, karena dilakukan di tengah pertempuran yang masih terus berlangsung antara militer Sudan (SAF) dan paramiliter Pasukan Dukungan Cepat (RSF).
Mengingat situasi di lapangan yang sangat cepat berubah dan adanya pembatasan bahan bakar bagi kendaraan pengangkut para warga negara asing yang dievakuasi maka Indonesia tidak bisa mengevakuasi seluruh WNI dalam sekali jalan.
Dalam evakuasi tahap kedua, pemerintah berencana mengevakuasi 298 WNI, meskipun mungkin jumlahnya akan bertambah setelah Menlu RI mengimbau WNI lainnya untuk segera melapor diri ke KBRI untuk juga dievakuasi dari Sudan.
Baca Juga: Sudan Dituding Lakukan Penyerangan di Wilayah Sengketa yang Berbatasan dengan Ethiopia
Berdasarkan data KBRI Khartoum, tercatat 1.209 WNI yang tinggal di Sudan. Sebagian besar dari mereka adalah pelajar dan mahasiswa yang berdomisili di Ibu Kota Khartoum.
Keberadaan dan keselamatan para WNI di Sudan menjadi perhatian karena Khartoum dan wilayah sekitarnya adalah titik utama pertempuran yang sedang terjadi di Sudan.
Perlu diketahui, Sudah mengalami konflik internal pada saat 15 April 2023 lantaran perebutan kekuasaan antara militer dan paramiliter yang kuat. Kedua kekuatan itu dipimpin oleh dua jenderal yang merupakan mantan sekutu dalam menggulingkan pemerintahan otoriter negara itu.***