Sialnya, pada saat pengeboman itu, listrik di Rumah Sakit Indonesia telah padam setelah generatornya terkena serangan, sehingga memaksa petugas medis untuk mengoperasi pasien sambil menggunakan lampu dari ponsel.
Kantor berita Palestina, WAFA, juga melaporkan tembakan artileri Israel merusak lantai dua rumah sakit tersebut.
Selain sekitar 150 pasien luka yang dirawat di rumah sakit dan sekitar 100 staf medis, ribuan warga Palestina juga berlindung di rumah sakit setelah menjadi pengungsi akibat pengeboman Israel.
Banyak rumah sakit telah menjadi korban serangan penjajah Israel dalam perangnya melawan Hamas.***