FLORES TERKINI – Dunia saat ini tengah fokus mewaspadai kemungkinan menyebarnya virus Nipah yang saat ini tengah mewabah di India dan Bangladesh, usai temuan beberapa orang meninggal dunia karena terinfeksi virus ini.
Setelah wabah COVID-19 mereda, India dan sekitarnya kembali dibuat ketar-ketir setelah dua orang di Kerala dilaporkan meninggal dunia akibat terinfeksi virus Nipah.
Dalam rangka mengantisipasi kemungkinan masuknya virus ini ke Indonesia, pemerintah melalui Kementerian Kesehatan (Kemenkes) lantas melakukan beberapa langkah.
Baca Juga: Fakta atau Hoaks, Moderna Memproduksi Virus dan Vaksin Covid-19 Sebelum Pandemi?
Dilansir dari PMJ News, Kemenkes RI mulai meningkatkan kewaspadaan di pintu-pintu masuk negara usai India melaporkan warganya meninggal dunia.
Siti Nadia Tarmizi selaku Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes menegaskan, kewaspadaan ini perlu dilakukan lantaran adanya peningkatan kasus virus Nipah di India dan Bangladesh.
"Sebagaimana kita ketahui, Malaysia dan Singapura pernah melaporkan kasus ini di tahun 1998," ujar Siti Nadia Tarmizi dalam keterangannya, Selasa, 19 September 2022, dikutip dari PMJ News.
Nadia menyebut, fasilitas kesehatan termasuk Kantor Kesehatan Pelabuhan saat ini sudah diminta untuk selalu waspada terhadap orang dengan gejala-gejala potensi virus Nipah.
"Meningkatkan kewaspadaan faskes terkait gejala-gejala potensi virus Nipah ini serta juga memastika rujukan antar faskes," katanya.
Apa Itu Virus Nipah
Seperti yang dimuat dalam situs CDC GOV, virus Nipah merupakan virus zoonosis, yang artinya virus ini dapat menyebar antara hewan dan manusia. Beberapa jenis hewan seperti kelelawar buah, rubah terbang disebut menjadi hewan reservoir NiV di alam.
Lebih lanjut situs kesehatan ini menyebutkan, virus Nipah juga yang menyebabkan penyakit pada babi dan manusia. Orang yang terinfeksi virus ini akan mengalami ensefalitis (pembengkakan otak) yang dapat menyebabkan penyakit ringan, berat, dan bahkan kematian.***