UNICEF Soroti Tingginya Angka Kematian Bayi di NTT: Gegara Asfiksia, Pneumonia, Diare, dan Stunting

- 3 September 2022, 10:03 WIB
Ilustrasi kematian bayi.
Ilustrasi kematian bayi. /Pixabay/skalekar1992/

Ia juga mengingatkan soal penanganan malaria dan demam berdarah karena NTT mempunyai target menekan angka kematian anak akibat malaria pada 2023.

Baca Juga: Update Jadwal Acara NET TV Hari Ini, Sabtu 3 September 2022: Cek Jam Tayang Catatan Si Bocil dan Tonight Show

Menurut dia, Pulau Sumba perlu gerakan serentak menekan malaria karena menjadi kabupaten endemis tertinggi Sumba Timur, Sumba Barat, dan Sumba Barat Daya.

Sementara wilayah di NTT yang telah mencapai eliminasi malaria adalah Kota Kupang, Kabupaten Manggarai, Manggarai Timur, Ngada, dan Ende.

"NTT sudah diberikan target untuk menekan malaria di 14 kabupaten menjadi wilayah endemis rendah," ungkapnya.*** (Putra Bali Mula/Victory News)

Artikel ini telah diterbitkan victorynews.id dengan judul: “Di NTT 25 bayi dari 1.000 Kelahiran Meninggal Dunia, Ini Kata Unicef”.

Halaman:

Editor: Ade Riberu

Sumber: Victory News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x